GlobalReview-Jakarta-Masih tingginya potensi bisnis kartu kredit korporat di Indonesia menjadi pasar tersendiri bagi pelaku bisnis yang berkecimpung di sektor ini. Berdasarkan laporan dari Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menunjukkan bahwa total outstanding kartu kredit pada akhir bulan Maret 2024 mencapai Rp97,7 triliun, tumbuh sebesar 15% dibandingkan tahun 2023. Dari angka tersebut, tercatat hanya 25% perusahaan yang memanfaatkannya.
CEO Paper. Id, Yosia Sugialam, data terbaru terkait ekonomi digital Indonesia menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital diperkirakan akan mencapai $146 miliar pada tahun 2025 dan tumbuh hingga Rp4,531 triliun (sekitar $303 miliar) pada tahun 2030. Sektor digital ini diperkirakan akan terus menjadi pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: PSSI Rilis Harga Tiket Laga Timnas Vs Jepang dan Arab Saudi, Paling Murah Rp240.000
Melihat data tersebut di atas menandakan adanya peluang besar yang belum tergarap oleh berbagai sektor perusahaan di Indonesia. Karenanya, sebagai pemain yang konsern dibidang ini, Paper.id, platform invoicing dan pembayaran digital resmi meluncurkan kartu kredit korporat virtual, Horizon Card.
Baca Juga: DYAN Catatkan Pendapatan Rp 1,12 Triliun dan Laba Bersih Rp 97,34 Miliar pada Kuartal III – 2024
“Kartu ini didesain untuk memudahkan proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan dengan fokus utama pada efisiensi operasional. Horizon Card diluncurkan dalam bentuk virtual dan langsung menawarkan berbagai manfaat untuk pelaku usaha seperti proses pengadaan yang lebih efisien dan proses pengajuan yang cepat,”ungkap Yosia.
Baca Juga: Summarecon Serpong Kembangkan Cluster Louise di District Melody Sasar Pasar Upgrader
Kartu virtual ini kata Yosia juga terhubung dengan platform Paper.id, sehingga perusahaan dapat melakukan pembayaran kepada supplier dengan kartu kredit dan mendapatkan tempo sampai dengan 60 hari. Paper.id juga menawarkan fleksibilitas dalam mengatur tanggal cetak tagihan untuk memaksimalkan tempo pembayaran.
Selain mendukung aktivitas pengadaan, Horizon Card juga memberikan manfaat sekunder dalam pengelolaan pengeluaran. Terdapat fitur-fitur yang mencakup pembuatan kartu secara digital dengan jumlah tanpa batas, sehingga dapat langsung diberikan kepada berbagai divisi dengan alokasi limit sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan perusahaan mengelola anggaran secara lebih efektif dan memudahkan pemantauan pengeluaran yang terpusat melalui satu dashboard.
Baca Juga: Prof Faisal Dorong RUU Perampasan Aset Sah Jadi Undang-undang
Yosia juga menegaskan bahwa kartu ini akan mendukung digitalisasi dan percepatan pertumbuhan perusahaan di Indonesia, khususnya untuk perusahaan dengan skala menengah dan besar.
“Kami sangat bangga dengan diluncurkannya Horizon Card yang melengkapi layanan platform Paper.id. Dengan integrasi keduanya, perusahaan skala menengah dan besar dapat mengakses manfaat finansial yang maksimal, khususnya dalam proses pengadaan dan efisiensi operasional,”ujar Yosia.
Pasar global kartu virtual, yang mencapai nilai $411 miliar pada tahun 2022, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai hingga $1,3 triliun pada tahun 2032. Pertumbuhan ini mencerminkan minat yang meningkat terhadap solusi pembayaran digital di berbagai sektor, didorong oleh adopsi teknologi yang semakin luas dan kebutuhan perusahaan untuk mengelola pengeluaran dengan lebih efisien.
Momentum ini juga diamplifikasi dengan adopsi luas terhadap pembayaran digital dan peningkatan infrastruktur teknologi yang mendorong proyeksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai
Momentum ini juga diamplifikasi dengan adopsi luas terhadap pembayaran digital dan peningkatan infrastruktur teknologi yang mendorong proyeksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai $130 miliar pada 2025.
Baca Juga: Gapki Minta Pemerintah Ikut Lindungi Industri Sawit Dalam Negeri
Dedy Sahat, Head of Digital Economy CIMB Niaga berkomentar, digitalisasi ekosistem pembayaran merupakan salah satu strategi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital karena hal ini dapat menjadi katalis utama untuk inklusi keuangan bagi pelaku bisnis dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Abynprima Rizki, Director of Marketing, Communications and Community Development AFTECH menambahkan, bahwa pihaknya mendukung penuh peluncuran Corporate Card ini sebagai salah satu inovasi penting untuk mendukung efisiensi dan kelancaran operasional perusahaan.
Baca Juga: OJK Blokir 8.000 Rekening Berkaitan dengan Judi Online
“Langkah ini selaras dengan misi AFTECH untuk terus mendorong kolaborasi antara sektor teknologi finansial, perbankan, dan institusi terkait lainnya sekaligus pengembangan produk dan layanan finansial yang adaptif terhadap kebutuhan bisnis modern serta menciptakan pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan transparan,”ungkap Abynprima.
Muhammad Haykal selaku pemilik PT. Erdeha Multi Niaga, perusahaan yang bergerak di bidang produksi, penjualan dan pendistribusian daging ayam broiler yang hadir saat peluncuran kartu ininmengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan hadirnya Paper Horizon Card dalam pengelolaan pengadaan produknya.
Baca Juga: BI Sebut Urgensi Penguatan Kebijakan Stabilkan Ekonomi Global, Melalui Kerjasama Global
“Sejak kami menggunakan Horizon Card, proses pengadaan ayam potong dari berbagai supplier menjadi jauh lebih mudah dan efisien. Kami memaksimalkan Horizon Card untuk membantu kami dalam mengelola arus kas. Fitur ini juga memberikan kelonggaran yang memungkinkan kami untuk menjaga cash flow tetap stabil, bahkan mendukung kami untuk meningkatkan penjualan dan ekspansi bisnis. Dengan adanya Horizon Card, tim finance, terutama bagian AP (Account Payable), dapat dengan cepat melakukan pembayaran ke supplier tanpa harus khawatir menunggu ketersediaan dana tunai.” pungkas Haykal.
Baca Juga: Indonesia Ingin Bergabung Ke BRICS Perlu Didukung
Momentum peluncuran Paper Horizon Card diharapkan dapat berkontribusi dalam pemanfaatan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai $360 miliar pada 2030.*