GlobalReview-Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam. Setiap daerah memiliki makanan tradisional yang khas dan unik salah satunya kuliner Aceh. Makanan tradisional Indonesia memiliki nilai budaya yang tinggi, karena makanan tersebut mengandung sejarah, identitas, dan budaya dari suatu daerah. Oleh karena itu, Pararadja Cafe dan Bistro yang berlokasi di kawasan Poltangan Raya 13, Jakarta Selatan melakukan inovasi dan promosi kuliner Aceh.
Baca juga: Edu-Trip Sejarah 3 Pulau, Mengorek Budaya dan Kuliner Tradisional Masyarakat Pulau
“Indonesia kaya akan berbagai jenis pangan lokal dan tradisional atau yang sering juga disebut sebagai kuliner nusantara diantaranya kuliner khas Aceh. Dengan penanganan yang tepat, pangan nusantara dapat diangkat menjadi pangan yang bernilai tinggi, bahkan dapat eksis di internasional,” kata Ketua Sahabat Kuliner Aceh (SKA) J Kamal Farza, pada Minggu Sore (28/01/2024).
Kamal mengungkapkan di tahun 2023 lalu SKA mengadakan kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW disertai peluncuran menu baru di Pararadja Cafe dan Bistro yaitu Kuah Beulangong Aceh Rayeuk dengan mengangkat tema “Diplomasi Kuliner Aceh: dari Aceh untuk Dunia” yang dihadiri mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, Brigjen Azhar, Kombes Anisullah Ridha, Bankir Mandiri Irza, Pengusaha Rusli Ishak, Teuku Bustami Usman, Pengacara H Nazaruddin Ibrahim, Praktisi EO Ivan SAB dan Pegiat Budaya Benny dan Poelem.
Baca juga: BPOM Pastikan Sirop Obat Terkontaminasi DEG Tak Beredar Di Indonesia
Kamal mengaku respek atas usaha Pararadja Cafe dan Bistro yang menjadikan Kuah Beulangong sebagai salah satu menu andalannya. “Ini menjadi pilihan yang sangat prospektif karena bisa mengobati kerinduan para diaspora Aceh terhadap warisan budayanya,” ujar Pengacara asal Aceh tersebut.
Sementara itu CEO Pararadja Cafe & Bistro Teuku Munawarsyah mengatakan Makanan tradisional sebagai makanan khas daerah merupakan salah satu peninggalan karya seni dan budaya dari nenek moyang yang perlu untuk dikenal, dilestarikan dan dikembangkan agar supaya budaya yang tidak ternilai harganya tidak hilang lenyap karena masuknya budaya asing.
Baca juga: Walking Drums by The Beach, Cafe Unik Ditepian Pantai Ancol
“Kehadiran Pararadja Cafe dan Bistro ini untuk membangun image kuliner Indonesia khususnya kuliner khas Aceh secara global. Untuk berkiprah ke mancanegara, kita harus mampu fokus untuk menetapkan makanan yang dapat dijadikan ikon dan diharapkan kita mampu bersaing dan menunjukan kekhasan Indonesia,” tutup Teuku Munawarsyah. *