GlobalReview-Singapura-Pemerintah Indonesia hadir dalam agenda Ecosperity Week 2023 yang bertemakan ‘Breakthroughs for Net Zero’ diselenggarakan oleh Temasek Holding pada 6-8 Juni 2023 di Singapura. Agenda ini bertujuan untuk mempertemukan para pemimpin bisnis global, pemangku kebijakan, investor, dan masyarakat sipil dari berbagai sektor industri. Fokus kegiatannya pada fast-tracking decarbonisation, merealisasikan net-zero cities, dan financing Asia’s net-zero transition.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Soesantono bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) hadir untuk berbicara dalam sesi ‘A World Class Green Smart City’, pada Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Summarecon Serpong Pasarkan Cluster Strozzi, Hunian Ramah Lingkungan Mulai 10 Juni 2023
Dalam kesempatan itu Jokowi memberikan atensinya pada sektor investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sangat menjanjikan ke para pengusaha Singapura.
“Jadi, semuanya akan baik-baik saja, tidak perlu khawatir, investasi Anda di Indonesia akan berlangsung aman, dan juga keberlanjutan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa Nusantara sebagai kota pintar berkelas dunia akan mengedepankan sisi lingkungan hidup. Melalui konsep kota hijau dengan 65% adalah hutan. Nantinya, Nusantara merupakan kota netral karbon pertama di Indonesia, dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan berkelas dunia.
Baca Juga: Sharp Luncurkan TV AQUOS XLED 4K Terbaru di Pasar Asia, Timur Tengah dan Afrika
“Ini akan menjadi kota yang nyaman, untuk dihuni dan untuk bisnis. Saat ini pembangunan Nusantara sedang dalam pengerjaan, infrastruktur dasar dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan KIPP, akan selesai tahun depan dengan menggunakan anggaran negara (APBN),” kata Jokowi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bambang Susantono, menyampaikan Pembangunan Nusantara mempunyai dua mesin untuk saling bekerja sama. Pertama APBN untuk membangun fasilitas dan infrastruktur dasar dengan target akan pengerjaan hingga 2024. Kedua adalah investor domestik.
Baca Juga:Bupati Sugiri Tagih Janji Kemendikbudristek Perjuangkan Reog Ponorogo ke UNESCO
Menurutnya sektor UMKM dapat terlibat dalam membangun Nusantara. “OIKN tidak hanya menyasar Investor besar, namun juga UMKM. Kita akan mengundang banyak investor bisnis untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota ini,” jelas Bambang seraya menambahkan bahwa hingga akhir tahun OIKN mempunyai beberapa komitmen dengan investor internasional dalam membangun Nusantara.
“Setidaknya ada lima negara yang sedang dalam proses (kesepakatan), antara lain Korea Selatan, lalu Jepang, China, Jerman, dan juga UAE (Uni Emirat Arab),” jelasnya.
Agenda kerjasama saat ini yang dilakukan OIKN dengan berbagai institusi yakni, dalam membuat blue print dan masterplan untuk Nusantara. Hal lain adalah dalam mengampanyekan proses dan perwujudan SDGs. Khususnya untuk investor, Nusantara akan menjadi kota yang secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan komitmennya dalam bidang Environment, Social, and Governance (ESG).
Baca Juga: Muhadjir Tinjau Persiapan Fasilitas Pelaksanaan Wukuf Mendatang
Jokowi juga menjelaskan bahwa sektor swasta yang sudah masuk pada tahap awal, akan disiapkan sebesar 300 paket investasi dengan total nilai sebesar 2,6 miliar dolar. Sektor yang dapat dijajaki investor yakni sektor perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya.
Untuk itu, Jokowi menghimbau kepada para peserta untuk tidak kuatir terhadap jumlah minimal populasi, Indonesia mempunyai populasi terbesar ke empat di dunia. Ia juga menjelaskan terkait insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Investor Nusantara, utamanya insentif fiskal seperti tax holiday, non-collective value-added tax, super deduction tax, dan bea impor.
Dalam pembangunan IKN, terdapat tiga hal yang menjadi fokus investor. Pertama, terkait jumlah warga yang menghuni, dimana setidaknya di tahun 2024 Nusantara akan dihuni oleh 200 ribu orang. Kedua, terkait akses dan konektivitas, di tahun 2024 akan ada jalan tol yang menghubungkan Balikpapan-Nusantara dengan rentang waktu 40-50 menit saja. Ketiga, terkait stimulus insentif.
Baca Juga : KBRI Tokyo Apresiasi Inisiatif PPI Hiroshima Bantu Beasiswa 20 Siswa SMA di Indonesia
Menurut Bambang, IKN sangat menjanjikan dan akan berkelanjutan. “Pertama kami memiliki hukum, hukum yang sangat kuat, sebuah dasar legalitas bagi kami untuk melanjutkan dan menggaransi keberlanjutan proyek ini pembangunan Nusantara. Kedua kami menyediakan beberapa insentif, yang melebihi insentif rata-rata yang kami miliki di Indonesia,” terang Bambang.
Bambang meyebutkan, pada umumnya tax holiday sebesar 100 miliar rupiah, namun di Nusantara cukup dengan 10 miliar rupiah saja untuk mendapatkan 20 atau 30 tahun tax holiday. Selain itu rate of return akan mendapat lebih dari biasanya (lebih dari 11-13 persen)
“Dalam hal daya tarik investasi tersebut, saya percaya, ini sangat menarik berdasarkan karakter pada bisnis Anda untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Indonesia,” ungkap Bambang.
Baca Juga:Laba bersih IBK Indonesia Naik 75 Persen
Pemerintah Indonesia akan memfasilitasi energi hijau dan industri hijau. Untuk itu yang dibangun pertama kali di Nusantara adalah pusat pembibitan/persemaian, di antaranya Rumpin dengan kapasitas produksi sebesar 16 juta bibit per tahun, dan Mentawir sebesar 15 juta produksi bibit per tahun.
“Indonesia benar-benar berkomitmen dalam transisi energi, kami punya potensi yang besar,” ujar Jokowi.
“Kita akan menjadi kota pertama di Indonesia yang sepenuhnya menerapkan sebagai Carbon Neutral City di tahun 2045,”tambah Bambang.
Nusantara akan memiliki pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PLTGU) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dalam menyokong energi ramah lingkungan.
Baca Juga:Kolaborasi Aice Group dan Kemenparekraf Tingkatkan Potensi Wisata Candi Borobudur Saat Waisak 2023
Bambang juga menegaskan bahwa pembangunan Nusantara tidak akan merusak alam/deforestasi, namun justru melakukan reforestasi. Kota Nusantara akan menjadi eco-tourism, bahkan kota yang sangat atraktif, bukan sekedar kota, tapi kota yang memiliki jiwa dan daya tarik bagi semua warga, bahkan warga global.
Dalam bagian akhir sambutan, Jokowi menegaskan, berpartisipasi dalam pembangunan IKN adalah kesempatan emas.
“Jadi sekarang saya mengingatkan Anda untuk melompat ke dalam dan bergabung bersama kami. Bersama untuk mewujudkan ekonomi multi-triliun dolar. Saya menghimbau Anda, jangan menunggu terlalu lama, jangan hanya bicara dan jadi penonton, ini adalah kesempatan emas. Itu adalah hal yang sangat menarik di Indonesia yang bisa menjadi bagian dari Anda semua.*