Demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat sampah dalam meningkatkan nilai ekonomi, PT Pegadaian (persero) menggelar kegiatan bersih-bersih dengan tema Gold for Work.
Kegiatan tersebut merupakan program padat karya pemerintah yang berkolaborasi dengan program sosial Pegadaian. Kegiatan tersebut diadakan secara serentak di 12 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan melibatkan 6.000 orang.
Peserta yang terlibat dalam kegiatan Gold for Work ini, mendapatkan imbalan berupa tabungan emas dan ditetapkan sebagai rekor muri yang dihitung berdasarkan pembukaan tabungan emas dari hasil Gold for Work di 12 Kota.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto mengatakan bahwa Gold for Work ini adalah bentuk kepedulian Pegadaian terhadap lingkungan, serta terhadap ekonomi masyarakat di Indonesia.
“Ini merupakan program pemerintah yang dikolaborasikan dengan program sosial Pegadaian, memilah sampah menjadi tabungan emas. Setiap peserta yang ikut pada Gold for Work akan diberikan upah
berupa tabungan emas. Kemudian masyarakat dapat menambah saldo tabungan emas di outlet-outlet Pegadaian. Melalui ATM atau menggunakan aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS),” Kata Kuswiyoto di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (6/4).
Kuswiyoto menjelaskan untuk menukar sampah menjadi emas harus melalui proses terlebih dahulu, yaitu tim dari Pegadaian akan memilah sampah organik dan non organik, ditimbang, dan dinilai harganya. Selanjutnya tim Pegadaian akan menetapkan harganya untuk ditukar dengan tabungan emas.
“Dengan cara ini lingkungan kita akan menjadi lebih bersih dan tidak hanya itu, ekonomi kita akan meningkat karena memiliki tabungan emas yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kuswiyoto menyerahkan bantuan kepada warga Sumenep berupa bangunan bank sampah, mesin pres, mesin pencacah plastik, sepeda motor bak sampah, dan berbagai peralatan lainnya senilai Rp. 336,8 juta.
Pada kesempatan yang sama juga diadakan kegiatan Gold for Work oleh Pegadaian di wilayah taman Edukasi Kebon Kosong-Kemayoran Jakarta Pusat yang dihadiri langsung oleh Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara dan Pimpinan Pegadaian Wilayah VIII Jakarta I, Edi Sarwono beserta Jajaran juga masyarakat sekitarnya.
Edi Sarwono selaku Pimpinan Pegadaian Wilayah VIII Jakarta I ini menjelaskan bahwa,” Dengan adanya Bank Sampah dari Pegadaian ini, dalam rangka untuk membangun dan memberikan fasilitas agar sampah ini bisa dikelola oleh masyarakat menjadi nilai ekonomis dalam bentuk Tabungan Emas,”.
“Terkait dengan HUT Pegadaian yang ke-118 ini, kami mengajak masyarakat untuk bekerja dan memberikan apresiasi pada mereka dalam pembukaan 6000 lebih Tabungan Emas yang serentak dilaksanakan pada 12 Kantor Wilayah Pegadaian seluruh Indonesia dan mendapatkan Rekor dunia MURI,” lanjutnya di Jakarta (6/4/2019).
Walikota Jakarta Pusat Bayu Meghantara pun sependapat dengan pihak Pegadaian,” Bahwa dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat luas agar sampah yang selama ini diabaikan, bisa menjadi sebuah investasi emas yang bermanfaat bagi mereka,”.
Sementara itu, kegiatan Gold for Work juga melibatkan Ikatan Istri Pejabat Badan Usaha Milik Negara (IIP BUMN) dan Ikatan Istri Karyawan Pegadaian (IIKP), yang dipimpin langsung oleh Istri dari Direktur Utama Pegadaian, Endah Kuswiyoto. Pada kegiatan ini, IIP dan IIKP berfokus terhadap bersih-bersih lingkungan.
Diinformasikan, kegiatan Gold for Work di laksanakan secara serentak di 12 kota yaitu Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta 1 Kemayoran, Jakarta 2 Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Manado, Makassar, dan Denpasar.
Kegiatan utama dipusatkan di Marengan Daya, Sumenep, Madura yang dihadiri Menteri Rini M. Soemarno beserta para pejabat Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, serta para Direksi BUMN.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan HUT Pegadaian dan HUT Kementerian BUMN.