GlobalReview-Jakarta– Selama sepekan terakhir terhitung sejak tanggal 3-6 Juli 2023 ada sekitar Rp1,85 triliun modal asing yang keluar dari Indonesia.
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono hari ini di Jakarta.
Baca Juga: Usung Tema Power to Empower, Summarecon Kembali Gelar JF3 2023 Di 2 Lokasi Berbeda
Menurut Erwin seperti dilansir antaranews, aliran modal asing yang keluar bersih tersebut berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp2,44 triliun.
“Namun, terdapat modal asing masuk sebesar Rp590 miliar ke pasar saham sehingga menjadikan modal asing keluar neto hanya sebesar Rp1,85 triliun, ” kata Erwin.
Baca Juga: KPK Siap Kawal OIKN Wujudkan Clean Governance
Erwin menjelaskan bahwa sejak 1 Januari 2023 hingga 6 Juli 2023 lalu, masih tercatat modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp80,56 triliun dan di pasar saham senilai Rp13,88 triliun.
Imbas dari keluarnya modal asing, nilai tukar rupiah tercatat dibuka melemah ke posisi Rp15.100 per dolar AS menjelang penutupan di akhir pekan pada Jumat (7/7/23) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (6/7/23) Rp15.040 per dolar AS.
Baca Juga: Baca Juga: Papua Street Carnival 2023 Jadi Pemantik Semangat Anak Muda Papua
Sedangkan indeks dolar AS (DXY) juga melemah ke level 103,17. Selain itu, Erwin mengungkapkan imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke level 6,22 persen pada pagi hari Jumat (7/7/23) dari 6,18 persen pada akhir hari Kamis (6/7/23).*