Connect with us


Kesehatan

Pengasuhan Selama 1.000 HPK Dapat Atasi Stunting Pada Balita

Deputi KSPK BKKBN Nopian Andusti pada webinar bertajuk kegiatan peningkatan kapasitas Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat). (dok. Humas)

GlobalReview-Jakarta – Pola asuh positif (positive parenting) terhadap bayi usia 13-24 bulan berpengaruh baik terhadap prilaku dan tindakan anak di masa mendatang. Pola asuh positif pada bayi usia itu mampu menurunkan hingga 52 persen kemungkinan anak berprilaku agresif dan untuk melakukan tindakan penganiayaan di masa dewasa.

Hal tersebut terungkap dalam Webinar bertajuk kegiatan peningkatan kapasitas Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) melalui Bina Keluarga Balita Seri ke-5 terkait Kalender Pengasuhan Anak Usia 13 – 24 bulan yang disiarkan secara livestreaming (langsung) melalui kanal Youtube BKKBN Official.

Dalam webinar itu, dr. Fitri Hartanto, Sp.A (K) menjelaskan bahwa pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kritis seorang manusia dalam hidupnya. Pada fase ini, prinsip pengasuhan menurut dr. Fitri adalah sama, yaitu pola asuh yang positif atau positif parenting.

“Ada empat macam pola asuh: otoriter yaitu memaksa anak, permisif melayani anak, migresif membiarkan maunya anak dan terakhir demokratif yaitu orangtua memberi kesempatan anak untuk belajar yang benar,” kata dr. Fitri, Kamis (25/8/2022).

Ia menjelaskan, pada saat seorang anak lahir, pertumbuhan otak dari dalam kandungan hanya mencapai 25%. Setelah lahir hingga usia 2 tahun, percepatan pertumbuhan otak mencapai 80%. Kemudian sampai usia 5 tahun akhir atau 6 tahun awal berkurang lagi, hanya bertambah 15%.

Menurut dr. Fitri, ada 3 fase penting dalam tumbuh kembang anak hingga anak berusia 6 tahun yaitu fase pembuka (0-6 bulan), fase kritis (1000 HPK), dan fase sensitif (0- awal 6 tahun). Ketiga fase ini menurut dr. Fitri merupakan periode emas (golden period) seorang anak.

Kunci positif parenting menurut dr. Fitri adalah mengetahui norma dan tonggak perkembangan anak, lingkungan belajar yang positif, lingkungan yang aman dan menarik, disiplin yang konsisten, harapan yang realistis, dan evaluasi bagi orang tua sendiri untuk perbaikan parenting berikutnya.

Sementara itu Deputi KSPK BKKBN Nopian Andusti mengatakan pengasuhan yang baik selama 1.000 HPK dapat mengatasi dan mencegah stunting pada balita.

“Kelas pengasuhan atau sesi peningkatan kapasitas keluarga merupakan salah satu layanan di masyarakat yang efektif dalam mewujudkan perubahan perilaku ditingkat keluarga” kata Nopian.

Nopian berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam penurnan stunting di Indonesia dan target penurunan stunting mencapai 14% pada ahun 2024 menjadi hal yang tidak mustahil.

BKKBN  juga terus berupaya mendorong inovasi dalam pencegahan stunting berbasis keluarga dengan sasaran remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hami, menyusui dan anak berusia 0-59 bulan. patan Penurunan Stunting. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Kesehatan