Connect with us


Highlight

Pengguna Google Play Hati-Hati Ada Trojan Baru Fleckpe, Awas Terinfeksi

Aplikasi berbahaya diunggah ke Google Play Store, mungkin pada awalnya tampak jinak/Ilustrasi : Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Peneliti Kaspersky telah menemukan keluarga Trojan baru yang menargetkan pengguna Google Play. Trojan berlangganan, dijuluki Fleckpe, menyebar melalui layanan foto editor dan wallpaper, membuat pengguna berlangganan ke layanan berbayar tanpa disadari. Fleckpe telah menginfeksi lebih dari 620.000 perangkat sejak terdeteksi pada tahun 2022, dengan korban tersebar di seluruh dunia.

Dari waktu ke waktu, aplikasi berbahaya diunggah ke Google Play Store, yang mungkin tampak jinak pada awalnya. Di antaranya adalah Trojan berlangganan, diantaranya bahkan bersifat cukup rumit. Mereka akan sering luput dari pemantauan hingga akhirnya korban telah mendapatkan tagihan atas layanan yang tidak pernah mereka beli. Jenis malware ini sering masuk ke pasar resmi untuk aplikasi Android. Dua contoh terbaru adalah keluarga Jocker dan Harly yang baru ditemukan.

Baca Juga :Capaian Marketing Sales Summarecon Kuartal I/2023, Baru 13,1%

Penemuan Trojan baru oleh Kaspersky, “Fleckpe,” menyebar melalui Google Play dengan kedok foto editor, paket wallpaper, dan aplikasi lainnya. Faktanya, pengguna tanpa disadari berlangganan ke layanan berbayar.

Data Kaspersky menunjukkan bahwa Trojan telah aktif sejak 2022. Peneliti perusahaan telah menemukan setidaknya sebelas aplikasi terinfeksi Fleckpe, yang telah terpasang di lebih dari 620.000 perangkat. Meskipun aplikasi tersebut telah dihapus dari platform resmi pada saat laporan Kaspersky dipublikasikan, ada kemungkinan para pelaku kejahatan akan terus menyebarkan malware ini di aplikasi lain. Ini berarti jumlah pemasangan sebenarnya cenderung lebih tinggi.

Baca Juga :Kemendikbudristek Luncurkan e-Sertifikat Kompetensi untuk Alumni LKP

Aplikasi Fleckpe yang terinfeksi ini nampak seperti asli namun nyatanya berisi dropper berbahaya yang bekerja untuk mendekripsi dan menjalankan muatan dari aset aplikasi. Muatan ini membuat koneksi dengan server perintah-dan-kontrol penyerang dan mengirimkan informasi mengenai perangkat yang terinfeksi, termasuk detail negara dan operator. Setelah itu, halaman langganan berbayar juga tersedia.

Trojan kemudian secara diam-diam meluncurkan browser web dan mencoba untuk berlangganan layanan berbayar atas nama pengguna. Jika proses berlangganan tersebut memerlukan kode konfirmasi, malware akan mengakses notifikasi perangkat untuk mendapatkannya.Dengan demikian, Trojan akan menyetel layanan berbayar pada perangkat pengguna tanpa persetujuan mereka, yang mengakibatkan korban kehilangan uang. Menariknya, fungsionalitas aplikasi tetap tidak terpengaruh, dan pengguna dapat terus mengedit foto atau menyetel wallpaper tanpa menyadari bahwa mereka telah dikenai biaya untuk suatu layanan.

Baca Juga :Pacu Pertumbuhan BNIDirect, BNI Optimalkan Jaringan KCLN

Peneliti keamanan di Kaspersky, Dmitry Kalinin mengatakan Telemetri Kaspersky menunjukkan bahwa malware menargetkan pengguna terutama di Thailand, meski ada juga korban yang ditemukan di Polandia, Malaysia, Indonesia dan Singapura. Sayangnya, subscription Trojans semakin populer di kalangan penipu online akhir-akhir ini. Para pelaku kejahatan siber yang menggunakannya semakin beralih ke pasar resmi seperti Google Play untuk menyebarkan malware mereka. Meningkatnya kompleksitas Trojan telah memungkinkan mereka berhasil melewati banyak pemeriksaan anti-malware yang diterapkan oleh pasar resmi tersebut dan tetap tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang lama.

“Pengguna yang terpengaruh sering kali tidak mengetahui keberadaan langganan yang tidak diinginkan dengan segera, apalagi mencari tahu bagaimana hal itu terjadi. Semua ini menjadikan Trojan berlangganan sebagai sumber pendapatan ilegal yang dapat diandalkan di mata para pelaku kejahatan siber,” kata Dmitry Kalinin.

Baca Juga :Usai Terima Surat FIFA, Jokowi Instruksikan Dua Hal ke PSSI

Untuk menghindari terinfeksi oleh trojan langganan berbayar yang tidak diinginkan, pakar Kaspersky merekomendasikan:
•Berhati-hatilah dengan aplikasi, bahkan dari pasar resmi seperti Google Play dan jangan lupa untuk memeriksa izin mana yang Anda berikan untuk aplikasi yang terpasang – beberapa di antaranya dapat menimbulkan risiko keamanan
•Instal produk antivirus yang mampu mendeteksi Trojan jenis ini di ponsel Anda seperti Kaspersky Premium.
•Jangan menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga, atau perangkat lunak bajakan. Penyerang menyadari keinginan orang untuk semua hal yang gratis, dan mereka mengeksploitasinya melalui malware yang tersembunyi di crack, cheat, dan mod.
•Jika trojan terkait terdeteksi di ponsel Anda, segera hapus aplikasi yang terinfeksi dari perangkat Anda, atau nonaktifkan jika sudah diinstal sebelumnya.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Highlight