GlobalReview-Jakarta-Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, neraca perdagangan Indonesia hingga Agustus 2023 surplus sebesar USD 3,12 miliar, Indonesia telah menikmati surplus neraca perdagangan selama 4 bulan berturut-turut sejak Mei 2022. Pada tahun 2022 Indonesia mengalami peningkatan ekspor nonmigas yang signifikan dibandingkan tahun 2021, yaitu mencapai nilai USD 275 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar jika dibandingkan dengan nilai ekspor non migasyang tercatat pada tahun 2021, yaitu sebesar USD 219 miliar. Kondisi ini masih bisa bertumbuh bila kerjasama kedua negara terus ditingkatkan.
Baca Juga : AirAsia Travel Fair 2023 Kembali Hadir dengan Promosi Menarik dan Teaser Taste
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan Indonesia dan Ghana diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah dan populasi sumber daya manusia yang muda dan dinamis. Dengan kestabilan ekonomi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral serta meningkatkan hubungan dagang dan investasi Ghana di Indonesia. “Pemerintah Indonesia dan pemerintah Ghana bekerja keras untuk menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi yang ramah untuk kedua negara. Sektor perdagangan Indonesia baik dan stabil untuk meningkatkan kerja sama dengan Ghana,”kata Jerry dalam paparanya di forum Ghana-Indonesia Business Forum di Jakarta, Senin(9/10).
Untuk meningkatkan kerja sama tersebut kata Jerry caranya dengan merampingkan peraturan, meningkatkan infrastruktur, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan dan dapat diprediksi. Indonesia dan Ghana berdedikasi untuk membina lingkungan bisnis yang aman dan dapat diandalkan.
Baca Juga : Telkomsat Turut Sukseskan Ground Breaking Pusat Latihan Sepak Bola Nasional di IKN
“Potensi perdagangan bilateral merupakan aspek fundamental dari hubunganIndonesia-Ghana. Indonesia terkenal dengan minyak kelapa sawit, karet, tekstil, dan mobil, sedangkan Ghana terkenal dengan kakao, emas, minyak, dan gas alamnya,” tegas Jerry. Sehingga, Indonesia-Ghana dapat saling melengkapi untuk ekonomi dan perdagangan. Jerry menyatakan, Indonesia dan Ghana juga telah membuat langkah yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dalam beberapa tahun terakhir. Di Afrika Barat, Ghana telah menjadi mercusuar stabilitas dan komitmenya terhadap ekonomi dan pembangunan infrastruktur patut dipuji. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara dengan kelas menengah yang berkembang pesat dan beragam industri.
Baca Juga : Indonesia Desak Penghentian Kekerasan di Daerah Konflik Palestina-Israel
Jerry juga mengungkapkan, Indonesia mendorong eksplorasi peluang investasi di berbagai sektor, seperti pertanian, energi terbarukan, pembangunan infrastruktur, dan teknologi digital dengan Ghana. Sektor-sektor ini memiliki potensiyang sangat besar dan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Ghana. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Ghana menduduki peringkat ke-14 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia di kawasan benua Afrika.
Pada tahun 2022, total perdagangan Indonesia-Ghana tercatat sebesar USD 196,86 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Ghana adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, sabun, mesin-mesin, produk kertas, dan produk ikan.
Dalam kesempatan tersebut, Jerry mengundang delegasi Ghana untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI), pameran dagang tahunan Kementerian Perdagangan yang akan berlangsung dari tanggal 18 Oktober hingga 22 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.*