GlobalReview-Medan-Prospek industri sawit secara nasional menurut pandangan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) masih optimistis dan positif mengingat permintaan di pasar global tetap tinggi. Menurut Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi, dalam satu sesi seminar pada rangkaian acara puncak Hari Pers Nasional di Medan, Rabu, 8/2/2023 hal penting yang dapat menjaga kelangsungan industri sawit itu adalah kebijakan.
- Baca Juga :Jokowi akan hadiri HPN 2023 di Medan
“Untuk menjaga keberlangsungan industri minyak sawit Indonesia ada satu aspek terpenting yang perlu diperhatikan yaitu aspek kebijakan. Kebijakan yang keliru akan menghancurkan industri strategis ini dalam sekejap,” kata Tofan seperti dilansir antara. Jadi kata Tofan yang menghancurkannya bukanlah harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) yang rendah. Kalaupun bisa, perlu waktu lama karena harga selalu fluktuatif, tidak mungkin turun terus, pasti ada titik untuk naik.
Berdasarkan catatan GAPKI, pada tahun 2022 lalu, nilai devisa ekspor minyak sawit mencapai 39 miliar dolar AS atau hampir Rp600 triliun. Ini merupakan capaian tertinggi dalam sejarah.
“Rasanya berat membayangkan ekonomi Indonesia tanpa industri sawit,” kata Tofan sambil menambahkan bahwa pers punya peran besar dalam mendukung kemajuan industri sawit di Indonesia. Karenanya sinergi insan pers dengan pemangku kepentingan di industri sawit harus terus diperkuat.
“Melalui publikasi berita sawit yang objektif dan positif, image industri sawit semakin membaik. Ini akan memperkuat keberlanjutan industri sawit Indonesia,” kata Tofan. Melalui HPN dirinya berharap pers terus mendukung industri sawit Indonesia.*
