Connect with us

Ekonomi Makro

Pertumbuhan Ekonomi 2024 Diperkirakan Melambat Dibandingkan 2023

Tangkapan layar, Ekonom Muda UI, Dr. Fithra Faisal Hastiadi/Foto : Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Pada tahun 2024 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai 5.05 persen. Angka ini sedikit lebih lambat daripada 2023 dan di bawah target pemerintah 5.2 persen. Hal tersebut disampaikan Ekonom muda UI, Dr. Fithra Faisal Hastiadi saat pemaparan Refleksi Akhir Tahun yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Minggu (31/12/2023).

Baca Juga :Pencegahan Kelahiran Prematur Bagian dari Pencegahan Stunting

Dr. Fithra juga menyoroti, bahwa ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 masih bisa tumbuh 5% dengan lower bound 4.9. Salah satuf faktor yang menunjang dari sisi konsumsi. “Untuk tahun 2024, kemungkinan besar bisa tumbuh setidaknya 5.05%. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih lambat daripada 2023 dan di bawah target pemerintah 5.2%,”kata Dr. Fithra.

Baca Juga :Kolaborasi JCI Batavia dan JCI Tokyo Komitmen Kembangkan UMKM 2 Negara

Namun, menurut perhitungannya, perhitungan untuk lolos dari middle income trap setindaknya sampai pada 2038 butuh pertumbuhan ekonomi sebesar 6%. Untuk sampai 6%, butuh ekspor year on year (yoy) 9.8%, icore yakni produk inovasi dalam pengelolaan pembangkit berbasis digital 4.0 sebesar 5.12%, kontribusi sekfor manufaktur terhadap GDP sekitar 25-26%, dan mengembalikan arah deindustrialisasi yang dialami saat ini yang kontribusinya sekitar 19%.

Baca Juga :Rizal Ramli Wafat, Aktivis 98 Wahab Talaohu : Salah Satu Putra Terbaik Bangsa Terimakasih Atas Pemikirannya

“Kalau kita kembali ke tiga target dari masing-masing kandidat itu apa risikonya? Kita pakai target moderat 5.5-6.5%, ini target yang bagus, within the range. Kalau dilihat dari perhitungannya, oke, masuk. Risiko terhadai overheating perekonomian, kalau misal dipacu terlalu tinggi, ibarat kita di tol Cipali, kita ingin menuju tujuan dengan cepat berarti kita harus menggas. Tapi misalnya dengan cara yang aman antara 5.5-6.5%, kita bisa sampai tapi tidak cepat,” pungkas Dr. Fithra.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Ekonomi Makro