GlobalReview-Jakarta — Sandeq merupakan perahu layar tradisional suku Mandar yang dahulu kala digunakan sebagai alat transportasi laut. Sandeq didesain khusus untuk menembus ombak dan melaju dengan kecepatan tinggi. Sandeq telah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh Kemendikbud pada tahun 2014.
Untuk melestarikan budaya serta memperingati hari ulang tahun Provinsi Sulawesi Barat ke-20, Pemerintah Provinsi Sulbar mengadakan Sandeq Heritage Festival yang dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Sulbar, Dr. Drs. Bahtiar Baharuddin, M.Si di Pantai Silopo, Polewali Mandar (Polman), Senin (16/09/2024).
Baca juga: Kepala BKKBN Beraudiensi dengan Perwakilan PB HMI Bahas PP Nomor 28 Tahun 2024
Sandeq Heritage Festival, menurut Pj. Gubernur Sulbar menjadi momen mempertahankan tradisi dan menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat untuk memperkuat karakter sesuai dengan filosofi yang terkandung di dalam Sandeq. “Sandeq filosofi utamanya alat kehidupan masyarakat mandar. Alat hidup untuk menangkap ikan,” kata Bahtiar.
Bahtiar juga berharap kegiatan ini lebih memaknai Sandeq sebagai pemersatu serta Sandeq bukan hanya milik Sulbar tetapi telah menjadi identitas Sulbar di dunia sebagaimana Passandeq yang sudah berlayar ke belahan dunia.
Baca juga: Menkes Resmikan Klinik MELATI RSAB Harapan Kita Jakarta
Dikenal sebagai perahu layar tercepat di dunia, perahu Sandeq setiap tahunnya diperlombakan. Lomba perahu Sandeq atau Sandeq Race tahun ini akan melalui rute sepanjang 220 KM dan melewati wilayah pesisir kabupaten Polewali Mandar, Majene dan Mamuju. Rute yang dimulai di Pantai Silopo ini akan berakhir di Pulau Karampuang, Mamuju.
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat turut serta dalam Sandeq Race ini bersama 63 perahu Sandeq lainnya yang berasal dari tokoh-tokoh Sulbar, Forkopimda, instansi vertikal, BUMN, BUMD dan OPD se-Sulawesi Barat.
Baca juga: Menko PMK Resmikan SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto
Puluhan perahu Sandeq tersebut, yang 15 di antaranya merupakan Sandeq klasik akan diawaki oleh nelayan atau disebut dengan passandeq.
Keikutsertaan BKKBN dalam Sandeq Heritage Festival ini bagi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Rezky Murwanto, S.Kom, MPH merupakan kesempatan untuk memperkuat dukungan dan komitmen untuk kemajuan Sulawesi Barat sekaligus mengingatkan kembali pentingnya program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting kepada masyarakat.
Dukungan kegiatan ini sangat penting karena Sulawesi Barat masih dihadapkan pada tantangan yang serius di mana angka stunting masih tinggi 30,3 persen. Stunting masih menjadi isu utama di Sulbar dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
Sandeq Race bagi Rezky tidak hanya menunjukkan keahlian para passandeq tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebanggaan suku Mandar.
“Dengan semangat HUT Sulbar ke-20, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjaga tradisi, merayakan prestasi dan sekaligus memperhatikan masa depan generasi penerus kita,” ungkap Rezky.
Melalui momentum ini, Rezky berharap kolaborasi serta dukungan terhadap program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting yang telah terjalin dapat memastikan Sulawesi Barat tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki generasi yang sehat dan berdaya saing.
Hadir pada kegiatan ini, Pj. Bupati Polewali Mandar, Bupati Majene, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, Gubernur Sulbar Periode 2017-2022, Forkopimda dan OPD Pemprov Sulbar dan Pemkab Polewali Mandar. *