Connect with us


Highlight

PHRI Diretas, Hacker Tambah Nomor Kontak yang Bukan Milik Hotel dan Business Entity Lainnya

Hacker menyerang industri perhotelan, meminta tamu melakukan transaksi DP/Ilustrasi: pixabay

GlobalReview-Jakarta-Hingga pagi ini, berita dimuat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) masih diretas dan terdampak atas masuknya hacker ke dalam edit address milik hotel. Kondisi ini sangat merugikan pihak pengelola hotel.

Menurut GM Java Lotus Hotel Jember, Jeffrey Wibisono V. kepada Redaksi, 12/8/24 mengatakan bahwa telah terjadi peretasan oleh penjahat digital/scammer dan spammer, alamat yang tercantum di google map milik hotel ditambahkan oleh hacker untuk keuntungan pribadi. Tidak spesifik terjadi di Jawa Timur tetapi di seluruh Indonesia. Kejadian ini berlangsung sejak kemarin pagi, Minggu, 11/8/24, pukul 7:00 WIB.

Baca Juga: Summarecon Bandung Hadirkan Cluster Hillary Menjawab Kebutuhan Konsumen Hunian Berkonsep Premium

Jeffrey mengatakan, korban adalah mereka yang menghubungi nomer tercantum dan penerima telepon berlaku seolah petugas reservasi hotel. Langsung transaksi minta Down Payment (DP). Dan untuk hotel peraturan sebenarnya tidak meminta DP untuk reservasi personal. Peraturan yang berlaku saat ini adalah bayar di hotel pada saat kedatangan (check In). Dan rekening bank perusahaan tidak menggunakan nama pribadi. Hanya PT atau legalitas perusahaan lainnya. Materi untuk yang menelopn arau WA nomer tercantum. Untuk perusahaan secara branding akan kehilangan kepercayaan publik jangka panjang.

“Mereka masuk ke edit address dengan menambahkan nomer WA yang bukan milik hotel dan business entity lainnya. Sehingga apabila ada tamu hotel yang menelepon seolah-olah mereka adalah petugas reservasi hotel. Langsung transaksi minta DP, padahal pihak hotel tidak ada ketentuan untuk hal ini. Ini sangat merugikan phak hotel dan tamu,”ungkap Jeffrey.

Baca Juga:Sandiaga Uno Lantik Dewan Pengurus Wilayah Gerakan Ekonomi Kreatif Papua Pegunungan

Upaya-upaya minimalisasi risiko dari adanya penjahat digital (scammer dan spammer) yang masuk ke sistem address ini kata Jeffrey telah dilakukan, selain berkoordinasi dengan pihak berwenang juga telah dilakukan himbauan kepada khalayak atas peristiwa ini.

Saat ini, untuk menghubungi hotel dan business lainnya, dihimbau untuk jangan menggunakan info yang tercantum di google map. Akan tetapi hubungi langsung dari alamat dan nomer telepon yang di website. Akan lebih baik apabila menghubungi salah satu contact person yang telah dikenal di hotel dan bisnis-bisnis lainnya untuk akurasi. Saat ini kita harus kembali kepada hubungan antar manusia dulu untuk memberdayakan robot,”papar Jeffrey.

Baca Juga:Wujudkan Indonesia Sehat, Kemendikbudristek Gelar Festival Jalan Sehat dan Sarapan Bergizi

Bali yang notabene daerah wisata di Indonesia juga terdampak diserang penjahat siber ini karenanya Jeffry mengatakan ini merupakan bencana digital yang perlu adanya tim mitigasi Kominfo. Pencegahan juga dilakukan pihak Java Lotus Hotel dengan membuat surat terbuka dan edaran secara spesifik.

“Bersama ini kami sampaikan bahwa nomor WA Java Lotus Hotel Jember telah terjadi peretasan oleh penjahat digital (scammer dan spammer) terhadap alamat yang tercantum di google map. Nomor WA Java Lotus Hotel Jember adalah +62 858-5811-4580 dan Nomor Telepon kami +62 331 5102777. Mohon mengabaikan nomor selain nomor yang sudah kami sampaikan di atas,”jelas Jeffrey. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Highlight