GlobalReview-Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan berpidato di hari pertama Sidang Umum PBB pada 23 September mendatang. Prabowo nanti akan diberikan waktu berpidato selama 15 menit.
Baca Juga :Ini Alasan Keponakan Presiden Prabowo Subianto Mundur Dari DPR
Dirjen Multilateral Kemlu, Tri Tharyat, menyatakan, dalam tradisi di sidang umumajlis PBB, hasil undian Prabowo mendapatkan urutan ketiga pidato di pembukaan Sidang Umum PBB nanti.
Baca Juga :Sri Mulyani, Karding dan Budi Arie Dilengserkan Presiden Prabowo dari Kabinet Merah Putih
“Ada dua hal yang diundi. Pertama siapa yang duduk paling pertama. Kalau enggak (diundi), kan, rugi. Yang A di depan terus, yang Z paling belakang. Itu tiap tahun makanya posisi duduk selalu bergeser,” ujar Tri dalam konferensi pers di Gedung Palapa, Kemlu, Kamis (11/9).
Baca Juga :Presiden Prabowo Berduka, Janji Tanggung Hidup Keluarga Affan, Ojol Korban Terlindas Rantis Brimob
Tri mengatakan, Kemlu sudah mendaftarkan urutan pembicara delegasi Indonesia, dengan catatan yang didaftarkan adalah kepala negara.
Oleh PBB dikumpulkan di basket kepala negara dan non-kepala negara. Jadi urutannya kepala presiden atau wakil presiden. Yang bicara presiden dulu baru wakil presiden, lalu perdana menteri, lalu wakil perdana menteri, lalu pejabat lain di bawahnya,” jelasnya.
Berdasarkan hasil undian tersebut, Tri mengungkapkan Indonesia sebetulnya mendapat urutan nomor satu.
Namun menjadi urutan ketiga karena nomor satu dan dua by default selalu Brasil dan Amerika.
“Sebagai satu prosedur yang harus dihormati bahwa masa atau lamanya berbicara di sidang adalah 15 menit. Biasanya pakai lampu, kalau masuk menit 12 lampu akan kelap kelip, dan kalau lampu merah berarti sudah 15 menit,” pungkasnya.*












