GlobalReview-Jakarta- Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia memiliki kesamaan budaya dan peradaban dengan Republik Islam Iran. Kedua negara memiliki kapasitas yang signifikan untuk bekerjasama di berbagai bidang, khususnya pada saat perubahan sedang melanda sistem perpolitikan internasional.
Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi istimewa dalam benak pemerintah Republik Islam Iran, dengan keletakan geografis Indonesia yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Summarecon Akan Bangun SMB Tahap II
Di pandangan Republik Islam Iran, negara-negara Asia khususnya negara-negara Islam atau yang berpenduduk Islam, memiliki tempat yang begitu istimewa dalam strategi pengembangan kebijakan luar negeri. Dalam kerangka doktrin ini, kerjasama dan interaksi sebanyak mungkin dengan negara-negara tersebut ditempatkan dalam agenda pemerintahan Presiden Republik Islam Iran, Dr. Seyed Ebrahim Raisi. Maka seluruh elemen yang berperan dalam kebijakan luar negeri Iran menitikberatkan kerjasama dengan benua Asia sebagai sebuah fenomena ekonomi yang baru yang muncul di masa kini.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintahan Presiden Raisi melakukan diplomasi aktif sejak awal pemerintahannya dan mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri dengan lebih dari 10 perjalanan luar negeri selama dua tahun terakhir ke berbagai negara antara lain seperti ke Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, Suriah dan lainnya.
Baca Juga:Keunggulan Layanan Dorong Pertumbuhan Transaksi dan Pengguna BNIDirect
Sebaliknya, Presiden Raisi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior dari berbagai negara dunia antara lain Presiden Suriah, Venezuela, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turki, Irak, Armenia, Belarusia dan Kazakhstan.
Presiden Raisi menempuh pendekatan baru dengan slogan diplomasi yang “Seimbang, Cerdas dan Dinamis” dan secara serius menjalankan politik luar negeri Iran dengan tujuan membina dan memperluaskan hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia dan di tengah perjalanan ini.
Iran dan Indonesia memiliki hubungan bersejarah dan telah berinteraksi lebih dari seribu tahun sebelum Islam. Persamaan antara budaya dan peradaban kedua negara merupakan bukti nyata tentang bersejarahnya hubungan kedua pihak.
Baca Juga:Sharp Hadirkan Program Sharptakuler Tawarkan 111 Hadiah Untuk Konsumen Setia
Kedua negara telah menjalin hubungan diplomatiknya sejak tahun 1950 dan hingga kini hubungan bilateral tersebut sangat hangat dan bersahabat. Beberapa tahun terakhir, kedua negara lebih aktif memperluaskan kerjasamanya di bidang politik, ekonomi, budaya dan lainnya.
Oleh karenanya, agar tetap terjalin hubungan yang lebih baik lagi, Presiden Raisi, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta pada tanggal 23 s/d 24 Mei 2023. Dilansir dari keterangan resmi Kedutaan Republik Islam Iran, yang diterima redaksi Senin, 22/5/2023, kunjungan persahabatan yang telah dipersiapkan sejak setahun lalu ini atas undangan resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam kunjungan kenegaraan ini akan terdapat pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara dan berbagai dokumen kerjasama di berbagai sektor antara lain di bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerjasama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK , budaya dan lain-lain akan ditandatangani.
Baca Juga:KI se-Indonesia Deklarasikan Komitmen Kawal Pemilu 2024
Selama berada di Indonesia selain bertemu Presiden Jokowi, Presiden Raisi juga akan bertemu Ketua DPR RI dan MPR RI. Selain itu juga akan melakukan agenda pertemuan dengan para cendekiawan, pemikir, dosen dan mahasiswa serta pelaku usaha di Indonesia.*
