Connect with us

Nasional

Program Matching Fund Kedaireka Bangun Kolaborasi Pengusaha Muda dan Perguruan Tinggi

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan TeknologiNizam pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama BPP HIPMI, Jumat (14/4)/foto: dok. Kemendikbudristek

GlobalReview-Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) memperkuat sinergi inovasi untuk mengakselerasi kebutuhan industri melalui program Matching Fund-Kedaireka. Kolaborasi ini diharapkan dapat membangun ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi, dengan pelibatan perguruan tinggi Indonesia pada dunia usaha dan industri.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan bahwa sinergi Diktiristek dengan HIPMI ini sangat penting. Nizam menjelaskan riset dan pengembangan yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi belum mampu menemukan wadah penampung inovasinya. Berangkat dari hal tersebut, HIPMI sebagai mitra sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang permasalahan dan kebutuhan dari dunia industri.

Baca juga: Kabar Bahagia, 544.292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK

Investasi HIPMI dalam membangun ekonomi Indonesia, Nizam harapkan akan semakin kuat dengan tambahan pendanaan dari pemerintah melalui program Matching Fund Kedaireka. “Setiap rupiah kita ganti dengan rupiah yang sama. Satu miliar kita ganti dengan satu miliar yang sama. Sehingga impact-nya dua kali lipat, dan bahkan berlipat-lipat. Satu tambah satu itu tidak selalu dua, kalau dalam inovasi itu, satu tambah satu bisa sepuluh. Jadi inilah yang ingin kita bangun, dengan gotong royong, bersama-sama kita bangun ekonomi Indonesia berbasis pada inovasi,” kata Nizam pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama BPP HIPMI, Jumat (14/4).

Nizam menekankan, untuk masuk ke level ekonomi yang lebih tinggi, kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan pada nature resources dan upah buruh yang murah, namun harus mulai masuk pada ekonomi yang berbasis pada inovasi. “Kemendikbudristek siap untuk mendampingi setiap keinginan dan kemauan berinvestasi dari teman-teman sekalian melalui pemanfaatan hasil karya dari perguruan tinggi, kita bersama-sama akan menghasilkan membangun ekonomi dan mewujudkan mimpi bersama kita untuk menjadi Indonesia yang jaya, berpenghasilan tinggi, sejahtera, adil dan makmur,” tutur Nizam.

Baca juga: Ditjen Diktiristek dan Huawei Perkuat Kerjasama, Cetak Generasi Cakap Digital

Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari menyambut hangat dukungan dari Ditjen Diktiristek dalam kemajuan dan inovasi dari perindustrian di Indonesia. HIPMI yang sebelumnya telah memiliki jaringan tingkat kampus, yakni HIPMI Kampus, seakan mendapatkan warna baru dan memberikan semangat bagi mereka karena merasa lebih diakomodir kontribusinya.

“Kami menyambut hangat dukungan dari Ditjen Diktiristek melalui program Matching Fund-Kedaireka. Harapannya program akselerasi ini dapat menambah nilai investasi bagi perekonomian negara karena telah mendapat pendampingan, baik dari pemerintah dan swasta,” ujarnya.

Baca juga: Pendaftaran Program MSIB Angkatan Ke-5 Dibuka untuk 52 Ribu Mahasiswa

Ketua Project Management Officer Kedaireka, Mahir Bayasut menuturkan bahwa program Matching Fund-Kedaireka yang merupakan satu-satunya platform inovasi terbesar, berusaha untuk mempertemukan antara industri dengan perguruan tinggi. Riset-riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi diharapkan dapat diarahkan agar sesuai dengan kebutuhan market dari industri.

“Platform ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi teman-teman industri untuk bisa berkolaborasi. Hal ini dikarenakan kami dari pihak perguruan tinggi membutuhkan informasi dari teman-teman industri tentang hal yang dibutuhkan dan biarkan kami juga turut membantu menyelesaikannya,” tuturnya.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional