
GlobalReview-Jakarta- Rangkul Tangan atau dapat disebut dengan “RANTANG”, adalah sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang sosial yang memiliki tujuan untuk merangkul serta menjadi wadah bagi individu maupun kelompok yang ingin berkontribusi dalam membantu menyebarkan ilmu pengetahuan dasar non-formal kepada anak-anak yang membutuhkan.
Baca Juga : Komunitas Rangkul Tangan Mengajar Mata Pelajaran Dasar Secara Gratis di Kampung Pemulung Pondok Labu
Founder Rangkul Tangan, Malika Nur Eman. Menyatakan, Rangkul Tangan memiliki beberapa tujuan, diantaranya; memberikan pembelajaran non-formal berbasis fun learning and art, menanamkan pendidikan moral, merangkul individu atau kelompok untuk ikut serta menjadi bagian dari gerakan kebaikan, dan membuka penggalangan dana guna mewujudkan program-program yang telah dicanangkan.
“Dalam setiap programnya, Rangkul Tangan membuka peluang untuk siapapun untuk dapat ikut serta menjadi volunteer (relawan) kebaikan sosial, “ ujar Malika dalam keteranganya, Senin (5/8/2024).
Baca Juga : Dalam Guyup Alumni USAHID, Launching Website Kakak Asuh Rangkul Alumni Bantu Mahasiswa Kurang Mampu
Lebih lanjut Malika menambahkan, Rangkul Tangan menggandeng individu/kelompok yang memiliki minat untuk bersama-sama membantu, dan melakukan perubahan kepada sasaran klien. Sedangkan sasaran klien Rangkul Tangan adalah anak-anak yang mengalami kesulitan/hambatan dalam mendapatkan pendidikan formal maupun non-formal yang berada di wilayah JABODETABEK (seperti anak-anak jalanan, kampung pemulung, dan lain sebagainya).
Co-Founder Rangkul Tangan, Mutiara Zackiah, menambahkan, untuk saat ini Rangkul Tangan memiliki tiga program. Program pertama adalah ‘Mengajar Mata Pelajaran Dasar Beerbasis Fun-Learning and Art’. Pelajaran-pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, dan lain sebagainya diharapkan dapat dikuasai dan diakses dengan mudah oleh adik-adik yang mungkin dalam kesehariannya sulit belajar atau menggapai pendidikan yang layak.
“Metode Fun-Art yang digunakan oleh RANTANG, memang menjadi kegiatan utama dalam menciptakan dan melatih kreatifitas peserta kegiatan. RANTANG percaya, dengan menerapkan sistem pembelajaran Fun-Art di akhir kegiatan, akan membuat adik-adik melepaskan kebebasan berekspresinya dan menentukan hal yang mereka sukai dan tidak hanya terbatas pada satu objek saja, “ terang Zackiah.
Program kedua yakni adalah ‘Memperingati Hari Besar Nasional yang Bersifat Edukatif’. Melalui program ini, diharapkan anak didik atau target sasaran dapat menghargai dan memaknai dengan baik arti dari setiap hari-hari besar yang ada di Indonesia.
Contohnya seperti Hari Kesaktian Pancasila, Hari Kemerdekaan yang diaharpakan dalam program ini rasa cinta tanah air dan nasionalisme mereka dapat semakin bertumbuh. Selain itu diharapkan program ini dapat menumbuhkan motivasi di dalam diri mereka untuk terus belajar dan berusaha menggapai tujuan hidupnya. Perubahan mindset dari yang merasa ‘tidak bisa’ menjadi ‘pasti bisa’, akan sangat mempengaruhi kehidupan para peserta kedepannya.
“Program ketiga adalah ‘Special Event’ yang mana target sasaran kali ini berbeda dengan dua program sebelumnya. Pada program ini, RANTANG membuat kegiatan yang dikhususkan untuk mereka yang menginspirasi seperti Kelompok Adik-Adik pejuang kanker, Adik-adik Disabilitas, Kelompok Lansia dan lain sebagainya,” bebernya.
Diharapkan melalui program ini, para volunteer tidak hanya merasakan pengalaman mengajar adik-adik yang membutuhkan, namun juga bisa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dari orang-orang yang menjadi target sasaran gerakan kebaikan tersebut. *
