GlobalReview-Jakarta –Lembaga kewirausahaan OK OCE menggelar Rapat Kerja (Raker) 2025 di Lembang Asri Resort, Lembang, Jawa Barat baru-baru ini. Rapat Kerja ini digelar menjadi momen strategis menuju kemandirian ekonomi.
Dalam delapan tahun perjalanan, gerakan ini telah melatih ribuan individu untuk menjadi wirausahawan mandiri dan menciptakan dampak sosial yang luas. Namun, di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan politik, OK OCE terus menghadapi tantangan untuk mempertahankan relevansi dan keberlanjutan gerakannya.
Iim Rusyamsi, Ketua Umum OK OCE, menjelaskan, Salah satu sorotan utama adalah kurikulum tujuh langkah berbasis nilai Al-Qur’an, yang dirancang untuk membangun kewirausahaan berbasis spiritual. Kurikulum ini mencakup pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pencatatan keuangan, dan permodalan.
“Setiap langkah didasarkan pada prinsip-prinsip yang relevan dengan kebutuhan wirausahawan di berbagai lapisan masyarakat,” kata Iim. Dalam siaran persnya.
Dalam diskusi, pentingnya kemandirian ekonomi kembali ditekankan sebagai pilar utama keberlanjutan gerakan. “Gerakan ini harus mandiri secara ekonomi. Bagaimana bisa berjalan jika kita tidak mandiri? Banyak peluang bisnis yang bisa dilakukan, dan kita harus menjadikannya bagian dari amanah gerakan ini,” ujar Iim, Ketua Umum OK OCE.
Selain itu, Sandiaga Uno, Founder OK OCE, menyampaikan pandangannya tentang urgensi efisiensi dalam pelaksanaan program. “OK OCE adalah pilar kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja. Dengan semangat 3T: Tepat Sasaran, Tepat Manfaat, dan Tepat Waktu, serta 3G: Gercep, Geber, dan Gaspol, kita dapat terus berkontribusi untuk mencapai target 8% pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Tantangan lain yang dibahas adalah stigma politik yang masih melekat pada OK OCE. Meski awalnya lahir dari latar belakang politik, gerakan ini telah bertransformasi menjadi agen perubahan sosial berbasis kewirausahaan.
Dalam pembahasan, juga disoroti perlunya data valid untuk mendukung klaim penciptaan lapangan kerja. Usulan seperti penguatan sistem pendataan dan keterlibatan lebih aktif mitra penggerak menjadi langkah strategis untuk memastikan dampak yang lebih nyata.
Rapat kerja hari pertama ditutup dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama untuk membawa OK OCE ke arah yang lebih mandiri dan berdampak. Dengan sinergi antar-direktorat, gerakan ini diharapkan mampu terus mencetak wirausahawan baru dan memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi Indonesia.