Connect with us

Nasional

Relawan Ndaru Dorong Mantan Presiden Soeharto dan Gusdur Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

Dokumentasi pelatihan Batik kepada mahasiswi universitas Bunka Gakuen Tokyo Jepang/foto: istw

GlobalReview-Jakarta – 10 November 2024 memperingati Hari Pahlawan Nasional dan menyambut Hari Guru Nasional, Ketua Umum Ndaru/Nderek Guru/Relawan Ndaru, Aditya Yusma, salah satu relawan terbesar Prabowo Gibran pada Pilpres 2024 mendorong Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto – Wapres Gibran Rakabumi Raka  untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta
perjuangan untuk UU Perlindungan Guru.

“Presiden RI ke 2 Soeharto dan Presiden RI ke 4 Gus Dur adalah Tokoh & Guru Bangsa, Gagasan, pemikiran dan jasa serta kontribusi beliau terhadap Bangsa Indonesia yang memiliki beragam Bahasa, Suku, budaya adat istiadat, lintas agama sudah sangat layak untuk diberikan gelar Pahlawan Nasional dan Guru Bangsa kita harus mampu menauladani pesan pesan moral kebangsaan dua tokoh itu, dengan cara kepemimpinan yang transformasional. Telah terbukti berkontribusi nyata untuk tumbuh dan berkembangnya Indonesia yang multi etnis dan budaya,” tutur Aditya saat ditemui di Pekalongan menghadiri acara Kirab Kebangsaan dalam rangka Momentum Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November serta Tasyakuran Hari Ulang Tahun/Milad Ketua Dewan Kehormatan Relawan Ndaru, Maulana Abah Habib Lutfi Bin Yahya, Sabtu (9/11).

Baca juga: Presiden Prabowo Didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman Melakukan Kunjungan Perdana ke Lahan Pertanian Merauke

“Momentum Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November serta Tasyakuran Hari Ulang Tahun / Milad ketua dewan Kehormatan relawan Ndaru yaitu Maulana Abah habib Lutfi Bin Yahya, tahun ini harus menjadi tonggak sejarah bersatunya seluruh tokoh tokoh bangsa, bersama sama mengakui kontribusi yang telah dilakukan oleh dua tokoh iniuntuk bangsa dan negara,” lanjut Aditya

Seperti diketahui, UU Perlindungan Guru tidak akan menimbulkan dampak keuangan bagi negara, tapi lebih kepada memberikan penghormatan bahwa disekolah tidak boleh ada kekerasan guru dan siswa, untuk masa depan bangsa.

Baca juga: Perdana ke Indonesia, Kapal Layar Amerigo Vespucci Italia Sandar di Pelabuhan Belawan

Menurut pegiat Seni Budaya & Produser film ini memaparkan mengapa ia mengadakan Polling untuk pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto & Gus Dur, yaitu agar publik dapat melihat bahwa masyarakat Indonesia yang mengikuti poling tersebut baik dari internal Ndaru maupun dari luar bahwa mereka merasakan peran penting Soeharto selama 32 tahun menjabat sebagai presiden baik dalam segi pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, menjaga keutuhan wilayah dari berbagai ancaman perpecahan.

Sementara untuk Ulama Besar & sekaligus Presiden RI ke-4 Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme dunia menjunjung tinggi demokrasi namun sangat menghargai persamaan dalam keberagaman.

Baca juga: Merasa Jadi Korban PHK Massal Menkes, KTKI Minta Perlindungan Presiden Prabowo

Tatanan demokrasi dalam keberagaman di Indonesia telah dibangun dengan toleransi berkeadilan sosial, sehingga Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai tokoh Pluralisme Indonesia namun juga dunia.

Staf Ahli/ TA BNPT RI ini juga menyampaikan, Perjuangan Soeharto & Gus Dur untuk mencegah tumbuhnya paham paham radikalisme, intoleransi dan terorisme sangat besar sehingga menjadikannya sosok yang patut dihormati dan diapresiasi.

“Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur & Soeharto adalah wujud pengakuan terhadap nilai-nilai kebangsaan, pembangunan keberlanjutan, ekonomi kerakyatan serta mimpi, harapan dan cita cita seluruh Rakyat Indonesia yang ia perjuangkan,” pungkas Aditya Yusma.*

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Nasional