GlobalReview, Jakarta – RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) terus berinovasi dan berkomitmen dalam layanan kesehatan di Indonesia. Salah satunya yaitu dalam penanganan stroke di Indonesia melalui peluncuran Program Code Stroke Komprehensif dan Buku Panduan Code Stroke yang dirancang sesuai standar internasional.
Baca juga: RSCM Dorong Kolaborasi Nasional Pengendalian Kanker Payudara di Indonesia
Inisiatif ini diperkenalkan dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Stroke Dunia (World Stroke Day) 2025 dengan mengusung tema “Comprehensive Code Stroke Launching: Continuing Care from Pre-Hospital to Stroke Unit” yang dilaksanakan, di Gedung Kiara RSCM, Rabu (29/10). Serta disiarkan secara daring yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dari RSUD dan puskesmas di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Menteri Kesehatan Tinjau Fasilitas BGSi dan Uji Klinik di Gedung Eijkman RSCM
Kegiatan ini akan dihadiri oleh Direktur Utama RSCM, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), komunitas stroke, dan AGD 119.
Baca juga: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Segera Buat Program War of Stunting
“Stroke masih menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2018. Kondisi tersebut menegaskan pentingnya penanganan cepat dan terintegrasi agar kerusakan otak dapat dicegah dan peluang pemulihan pasien meningkat secara signifikan,” kata Direktur Utama RSCM Supriyanto.
Baca juga: Wamenkes Berharap Program MBG Bantu Raih Masa Depan Gemilang
Supriyanto menyampaikan melalui Program Code Stroke, RSCM menghadirkan sebuah sistem respons terpadu mulai dari deteksi dini di pra-hospital, koordinasi emergensi yang efisien, hingga penanganan lanjutan di stroke unit.
Baca juga: RSAB Harapan Kita Bersama UCLH London Bertekad Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia
“Code Stroke merupakan protokol terstruktur untuk penanganan pasien stroke secara cepat dan terkoordinasi, mulai dari identifikasi awal di lapangan atau tempat kejadian hingga penanganan di emergensi dan perawatan stroke unit,” tuturnya.
Protokol ini, menurut Dirut RSCM dirancang untuk mempercepat diagnosis, pengambilan keputusan, dan tindakan medis tepat sehingga kerusakan otak dapat diminimalkan dan peluang pemulihan pasien meningkat sehingga akan mencegah kematian dan juga kecacatan.
Peluncuran Code Stroke RSCM serta Buku Panduan Code Stroke menjadi langkah strategis dalam menyempurnakan standar penanganan stroke, memperkuat koordinasi antar tim medis, dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien stroke di Indonesia khususnya di Jakarta.
Kegiatan peluncuran menghadirkan narasumber dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis emergensi, serta perawat (ners) yang berpengalaman dalam penerapan Code Stroke.
Lebih lanjut Supriyanto mengatakan dalam program ini, RSCM berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), komunitas stroke, AGD 119.
“Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan komitmen bersama dalam memperkuat jejaring pelayanan stroke. Sinergi tersebut menjadi fondasi penting dalam meningkatkan akses penanganan stroke bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan nasional, RSCM terus memprioritaskan inovasi berbasis bukti ilmiah dalam pelayanan neurovaskular. Program Code Stroke tidak hanya berfokus pada tata laksana medis, tetapi juga memperkuat edukasi publik mengenai faktor risiko stroke. Pengendalian tekanan darah, manajemen diabetes, serta penghentian kebiasaan merokok menjadi pesan penting dalam mencegah stroke. Selain itu, masyarakat diimbau mengenali gejala awal stroke agar dapat segera mencari pertolongan medis.
Melalui peringatan Hari Stroke Dunia 2025, RSCM menegaskan perannya sebagai institusi yang berkomitmen menyelamatkan lebih banyak nyawa melalui penanganan stroke yang cepat dan tepat.
“Implementasi Code Stroke diharapkan mampu menurunkan angka kematian dan kecacatan yang masih tinggi di Indonesia. RSCM mengajak tenaga kesehatan di seluruh wilayah untuk berpartisipasi dalam penguatan protokol layanan stroke terpadu. Upaya bersama ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan penanggulangan stroke secara nasional,” tutup Dirut RSCM, Supriyanto. *












