GlobalReview-Jakarta –Salad Point merayakan tujuh tahun mengkampanyekan makanan sehat kepada masyarakat. Meski dalam perjalanan selama periode itu mengalami jatuh bangun dalam membangun usahanya.
Salah satu alasan pentingfnya makanan sehat ini karena banyak orang saat ini menggemari makanan yang serba instan dan olahan (processed food). Hal itu lantaran makanan yang disajikan lebih mudah. Padahal, makanan serba instan dan olahan itu dapat memicu beragam penyakit mematikan, seperti obesitas, diabetes, kanker, autoimun, dan lainnya.
Baca Juga : Komunitas Penggerak OK OCE Bersama Sandiaga Uno Gelar Sosialiasi Totok Punggung di Car Free Day
Hal ini yang menjadi alasan bagi Putra Siburian dan Cory Marbun membidani lahirnya Salad Point ID. Mereka ingin mengubah paradigma dan habit makan masyarakat untuk mencintai sayur melalui salad. Bagi pasangan suami istri tersebut sehat itu mahal, tapi sakit lebih mahal lagi.
“Saya melihat bahwa masih banyak masyarakat yang lebih memilih makanan instan dan processed food, tanpa memperhatikan kandungan gizi dari makanan tersebut. Karena kandungan makanan olahan itu tidak ada gizinya. Sedangkan yang dibutuhkan oleh tubuh kita adalah real food yang bergizi,” ujar Putra saat Anniversary Salad Point ID ke-7 di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga : Kementan Targetkan Cetak Sawah 500.000 Hektare di Kalsel
Bersama istri tercinta, Cory, Putra membangun kedai salad lokal di depan kediamannya bernama Salad Point ID di Bogor, Jawa Barat, pada 2017. Keduanya memiliki mimpi besar, yakni mengajak semua orang mencintai healthy food. Beragam varian salad dan dressing mereka ciptakan bersama.
“Pertama kali memperkenalkan Salad Point ID, kami awalnya hanya ada beberapa varian salad, hingga kemudian sampai 32 varian. Tapi jumlah itu kan terus berubah karena menyesuaikan dengan rasa yang disukai pelanggan. Kadang ada varian yang memang hanya keluar seasonal saja. Atau terkadang varian itu sudah kami ganti, tapi tiba-tiba nanti ada lagi,” jelas Putra.
Baca Juga : ABMM Refinancing Fasilitas Kredit Senilai USD395 Juta
Sebagai pelengkapnya, Cory kemudian menciptakan beragam ramuan dressing yang sangat istimewa. Tak tanggung-tanggung, berkat tangan dingin Cory, Salad Point kini sudah memiliki lebih dari 16 dressing dengan jenis dan rasa yang berbeda.
“Saya sampai sekolah agar saya bisa membuat salad dan dressing yang enak. Benar-benar seserius itu karena memang kami berdua ini mencintai makanan sehat. Awalnya ditawarkan ke teman-teman dekat, trus berkembang banyak pesanan, hingga akhirnya kami memutuskan membuka kedai salad,” kata Cory.
Tujuh tahun membangun bisnis salad, pasangan suami istri tersebut menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah bersaing dengan bisnis makanan olahan yang membanjiri pasar saat ini. Namun, baik Putra dan Cory tahu bahwa industri salad adalah sangat niche dan selalu memiliki pasar sendiri.
“Membangun Salad Point ID merupakan salah satu misi untuk menyediakan akses makanan sehat kepada masyarakat. Akan tetapi banyak sekali tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah bersaing dengan bisnis produk makanan olahan atau ultra processed food, karena kapitalnya besar dan rasanya enak sekali. Selain itu, kita bukan bermain di market share, tetapi kita bermain di market growth. Bagaimana caranya market bertumbuh hanya bisa diraih ketika aksesnya semakin banyak dan mudah,” ujar Putra.
Tantangan dalam membangun bisnis pun tidak berhenti sampai situ. Saat pandemi COVID-19 melanda berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, dunia usaha food and beverages (FnB) adalah salah satu sektor yang terdampak parah. “Masa pandemi COVID-19 merupakan masa yang cukup berat terutama bagi pelaku bisnis. Beberapa gerai kami harus tutup karena masa sulit pandemi COVID-19,” tutur Putra.
Namun di satu sisi, terdapat peluang emas yang ditangkap oleh Putra. “Kami melihat mulai banyak masyarakat yang semakin sadar pentingnya investasi untuk kesehatan mereka dengan mengkonsumsi makanan sehat atau healthy food,” tambah Putra.
Hal tersebut menjadi kesempatan untuk Salad Point ID terus mengembangkan usahanya dan mengkampanyekan pentingnya hidup sehat. Kini perjuangan tujuh tahun membangun Salad Point ID membuahkan hasil. Putra mengamati bahwa masyarakat sudah mulai banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh mereka dengan mengkonsumsi makanan sehat. “Kini juga mulai banyak masyarakat yang bahkan bisa mengatur sendiri kebutuhan asupan nutrisi mereka dan diseimbangkan dengan berolahraga,” tambah Putra.
Dari tujuh tahun perjuangan membangun Salad Point ID, Putra berharap semakin masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga pola hidup yang sehat. Ia juga berharap Salad Point ID menjadi top of mind untuk produk salad sehat dan halal.
Sebagai informasi Salad Point ID resmi menjadi brand salad lokal pertama yang menerima Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia LPPOM MUI dengan nilai A (Sangat Baik) pada 2022.