
GlobalReview-Jakarta -Sepanjang tahun 2024, capaian kinerja keuangan PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) bisa dikatakan cukup solid, hal ini tercermin dari adanya peningkatan pertumbuhan di berbagai lini bisnisnya. Pendapatan perusahaan pengembang properti berkode emiten SMRA ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp10,62 triliun pada tahun 2024. Angka ini mengalami peningkatan sekitar 59,53% bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,65 triliun. Peningkatan juga terjadi di berbagai lini bisnis
Baca Juga : Summarecon Bandung Hadirkan Cluster Ivora dengan Harga Bersahabat
Pendapatan terbesar SMRA ini berasal dari segmen pengembangan properti, yang meningkat signifikan menjadi Rp7,50 triliun dari sebelumnya di tahun 2023 yang sebesar Rp4,04 triliun. Pendapatan perseroan dari segmen properti investasi juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp1,73 triliun menjadi sebesar Rp2,15 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada segmen rekreasi dan perhotelan yang menyumbang sekitar Rp518,26 miliar, naik dari sebelumnya yang berada di angka Rp479,89 miliar. Sedangkan pendapatan dari segmen lainnya berkontribusi sebesar Rp449,04 miliar.
Pada kinerja keuangan, beban pokok penjualan dan beban langsung perseroan juga meningkat menjadi dari Rp3,29 triliun pada tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp5,16 triliun. Namun demikian untuk laba kotor perseroan tetap melonjak, lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp3,35 triliun menjadi Rp5,46 triliun di tahun 2024.
Peningkatan laba ini turut mendorong kenaikan laba usaha menjadi Rp3,73 triliun dari sebelumnya Rp1,91 triliun, serta laba bersih yang melonjak naik sekitar 79,29% ke angka Rp1,37 triliun pada 2024 dibandingkan Rp765,96 miliar pada 2023. Dengan demikian, laba per saham dasar perseroan juga mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp46,40 menjadi sebesar Rp83,19.
Baca Juga: Berbuat Kebaikan di Bulan Ramadan, ICATI Jakarta Kembali Gelar Donor Darah
Sedangkan neraca keuangan perseroan, hingga 31 Desember 2024, tercatat untuk total aset mencapai Rp33,53 triliun, meningkat dari catatan sebelumnya yang sebesar Rp31,16 triliun pada tahun 2023. Aset perseroan tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp15,40 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp18,13 triliun.
Liabilitas SMRA juga mengalami kenaikan di tahun 2024 dari sebelumnya Rp18,86 triliun menjadi Rp19,70 triliun. Begitupun dengan ekuitas perseroan meningkat, bila tahun 2023 sebesar Rp12,30 triliun menjadi Rp13,83 triliun di tahun 2024.*
