GlobalRebiew-Jakarta-Pada hari ini, Senin, 28 November 2022, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyelenggarakan seminar online bertema Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan bantuan Set Top Box (STB).
Ada 3 (tiga) pembicara yang mumpuni pada bidangnya, di webinar yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI bersama Komisi I DPR RI ini. Mereka adalah Dave Akbarshah Fikarno, M.E (Anggota Komisi I DPR RI), Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si (Staf Khusus Menkominfo RI) dan Dr. Afdal Makkuraga Putra, M.Si (Sekprodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana).B
Webinar ini merupakan dukungan Kominfo terhadap kebijakan Analog Swich Off (ASO) yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Beberapa tujuan diselenggarakan webinar ini di antaranya adalah : Mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis; Mendorong masyarakat menuju TV Digital;
Memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; Memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Kementrian Kominfo; Mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya.
- Baca Juga : Nadiem : HGN momen guru berinovasi
Pemateri pertama adalah Dave Akbarshah Fikarno, M.E. Dalam paparannya, Dave Laksono menjelaskan bahwa peralihan TV analog menjadi digital sudah sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. “Diharapkan masyarakat dapat beradaptasi dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Sebab bila sudah beralih ke siaran TV digital, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ASO dan penyerahan STB ini,” jelas Dave Laksono.
Pemateri kedua adalah Rosarita Niken Widiastuti yang menjelaskan bahwa setidaknya terdapat lima urgensi kenapa harus segera beralih dari TV analog, ke TV digital. “Adapun poin yang menjadi urgensi tersebut yakni: (1) Penyiaran yang berkualitas; (2) Efisiensi penggunaan frekuensi, yang nantinya akan mendorong perekonomian; (3) Penataan frekuensi, yang nantinya akan berdampak pada kemajuan ekonomi digital dan industri; (4) Tersedianya digital dividend; (5) Menghindari sengketa dengan negara lain terkait dengan intervensi spektrum frekuensi, ” kata Rosarita.
Rosarita mengatakan Indonesia memasuki era sistem penyiaran digital pada 2 November 2022. “Kita perhatikan dalam beralih dari TV analog ke siaran TV digital dan cara men-setting TV digital menggunakan set top box. Saya menghimbau agar masyarakat beralih ke siaran TV digital sekarang dan lengkapi TV (tabung/layar datar analog) dengan STB (Set Top Box) DVBT2 yang tersertifikasi Kominfo agar bisa menonton siaran TV digital atau scan ulang pada TV yang siap digital, ” kata Rosarita.
Pemateri terakhir dalam webinar ini adalah Dr. Afdal Makkuraga Putra, M.Si. Menurutnya revolusi industry 4,0 dan masyarakat 5,0 membentuk system komunikasi dunia digital dan ruang public yang semakin tak terbatas dengan menjembatani kepentingan negara dan masyarakat.
“Peningkatan layanan publik dapat meningkatkan peningkatan daya saing masyarakat di tingkat nasional dan global, serta terciptanya tatanan dan sinergi sistem komunikasi masyarakat dan agar migrasi siaran TV analog ke digital, untuk peningkatan mutu siaran TV di Indonesia, ” tandas Dr. Afdal Makkuraga Putra, M.Si.
Setelah paparan materi dari ke tiga narasumber berakhir, moderator melanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias memberikan pertanyaan. Adanya acara ini diharapkan masyarakat dapat melakukan literasi digital sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.*