GlobalReview-Jakarta-Beberapa hari terakhir di berbagai kanal medsos, beredar ungkapan rasa kecewa dan pertanyaan netizen Indonesia karena tidak dipanggilnya Stepano Lilipaly dan Ilija Spasojević ke dalam skuad 27 pemain Timnas Garuda menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Padahal kedua pemain ini dianggap sedang on fire di BRI Liga 1. Stefano Jantje Lilipaly asal Belanda, saat ini bermain di Borneo FC sedangkan Ilija Spasojević pesepakbola asal Montenegro bermain untuk Bali United. Keduanya kini sudah berkewarganegaraan Indonesia.
Baca Juga: Jelang Perhelatan Piala Dunia U-17, Jumlah Penumpang KA Jarak Jauh Meningkat
Menanggapi kondisi ini, dalam sesi wawancara di kanal Youtube Vivagoal pada Kamis (9/11/2023), Shin Tae-yong menjawab beberapa hal terkait dengan Stepano Lilipaly dan Ilija Spasojević (Spaso). Menurutnya, kedua pemain tersebut memang bagus dan menghargai pendapat fans yang menonton di video atau secara langsung di stadion namun pemanggilan pemain sesuai standar yang telah ditentukannya.
“Memang menonton video atau tonton langsung di stadion, para fans bisa bicara, cukup berpendapat seperti itu karena memang main bagus. Saya bukan tidak panggil Spaso dan Lilipaly, mereka pemain baik, tapi saya tegaskan standard saya bukan AFF tapi AFC,” kata Shin Tae-yong dalam tayangan YouTube tersebut, dikutip Jumat, (10/11/2023).
Baca Juga: Summarecon Yakin Kunjungan Ke Villagio Outlets Naik Hingga 20% di Akhir Tahun
Tidak dipanggilnya kedua pemain kata Shin Tae-yong bukan juga karena dirinya benci atau tidak senang keduanya tetapi lebih kepada kebutuhan tim, dimana saat ini pemain baru menjadi pilihan.
“Bukan rasa benci atau tidak senang dengan pemain, jadi pemanggilan pemain ini bukan seperti pakai kaca mata kuda. Spaso sudah tidak muda lagi, jadi saya cari pemain baru jadi dia tidak dipanggil, dan persiapan bukan persiapan liga, tapi persiapan melawan tim-tim yang lebih kuat dari kita 2-3 kali lipat. Jadi standarnya seperti itu kalau lawannya negara ini bisa bersaing atau tidak,”ungkap Shin Tae-yong.
Baca Juga: Bantu Program Penanganan Kemiskinan, Wapres Instruksikan Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa
Shin Tae-yong di kanal YouTube itu jugavmengatakan bahwa penentuan terpilihnya pemain dalam skuad ini, tidak hanya ditentukan dari melihatnya di lapangan saja. Tetapi melalui berbagai analisa yang memadukan kondisi di lapangan, video pertandingan, maupun catatan lainnya.
Jadi kata pelatih asal negeri gingseng Korea Selatan ini, jawabannya jelas bahwa penilaian terhadap seorang harus menggunakan banyak pertimbangan. Karena menurut Shin Tae-yong penilaian atau pandangan seorang pengamat sepakbola atau orang awam sekalipun, pasti jauh berbeda dengan penilaian pelatih.
Menurut Shin Tae-yong pertimbangannya bisa saja sang pemain tak sesuai dengan strateginya. Apalagi saat ini dirinya sedang fokus kepada pemain muda dimana masa depan sepakbola Indonesia ada di tangan para pemain muda.*