Meulaboh (ANTARA) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Tengah Puan Ratna menyatakan pihaknya siap menggandeng semua pihak di daerah tersebut untuk menurunkan angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi.
"Angka Stunting Kabupaten Aceh Tengah masih tergolong tinggi dengan kisaran 38 persen pada tahun 2018 atau lebih tinggi dari nasional," kata Puan Ratna dalam siaran Pers diterima Antara di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan Kabupaten Aceh Tengah menjadi satu dari 100 kabupaten dan kota di Indonesia yang sudah membuat komitmen untuk menurunkan angka Stunting.
"PKK juga punya kewajiban untuk berpartisipasi menurunkan angka Stunting di Kabupaten Aceh Tengah, terutama dalam meningkatkan pemahaman kaum perempuan terhadap pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan sadar gizi," katanya.
Menurut dia, PKK punya kader hingga ke kampung-kampung yang dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang budaya hidup sehat dan menjaga usia kehamilan serta 1000 hari pertama pasca kelahiran dengan kebutuhan gizi bayi yang cukup.
Karena itu, untuk mewujudkan program tersebut, dia akan menggandeng semua pihak terkait untuk ikut serta mengambil peran untuk menurunkan prevalensi stunting di kabupaten penghasil kopi terbaik tersebut.
Ia menambahkan, semangat PKK untuk turut berpartisipasi menurunkan angka Stunting juga sejalan dengan hasil Rapat Koordinasi Nasional PKK yang berlangsung di Jakarta pada akhir Februari di Jakarta.
Puan Ratna berharap hasil dari Rakornas dapat menambah masukan yang dapat diimplementasikan di daerah terutama untuk menekan angka Stunting.*
Baca juga: Hampir 2.000 balita di Kotabaru termasuk kerdil
Baca juga: 70 persen upaya penurunan stunting di luar sektor kesehatan
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2019