GlobalReview-Jakarta– Dalam kurun waktu 9 (sembilan) antara Januari hingga September 2023 (kuartal III 2023), PT Summarecon Agung Tbk membukukan pendapatan Rp5,08 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 20,6 persen dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2022 lalu yang sebesar Rp4,21 triliun. Per September 2023, SMRA meraih laba bersih sebesar Rp653 miliar. Laba ini meningkat sekitar 110,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp309,6 miliar.
Baca Juga : Kepala BKKBN: ASN harus Paham Demografi dan Kependudukan
Merujuk data laporan keuangan Perseroan yang di kutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/11/2023), sumber pendapatan perusahaan berkode SMRA diantaranya adalah mencakup pengembangan properti sebesar Rp3,18 triliun, properti investasi sebesar Rp1,26 triliun, dan lain-lain Rp 638,6 miliar. Dalam laporan tersebut diinformasikan bahwa pendapatan dari pengembangan properti bersama pihak-pihak berelasi, terdapat apartemen dengan capaiannya sebesar Rp3,49 miliar.
Sedangkan untuk pendapatan perseroan dari pengembangan properti bersama pihak ketiga adalah meliputi pendapatan dari rumah sekitar Rp2,51 triliun, pendapatan dari bangunan komersial sebesar Rp342,6 miliar, dari kavling Rp227,4 miliar, dari apartemen Rp62,2 miliar, dari perkantoran Rp11,6 miliar, serta pendapatan bersumber dari lain-lain sebesar Rp22,7 miliar.
Baca Juga : Jadi Kertas Unggulan, PaperOne Berdayakan Dampak Terbarukan Demi Lingkungan Indonesia
Untuk pendapatan dari segi properti investasi bersama pihak berelasi yang meliputi mal/pusat belanja dan retail sebesar Rp37,5 miliar, dari perkantoran sebesar Rp7,11 miliar, dari sektor komersial dan lainnya Rp4,57 miliar. Sedangkan untuk properti investasi bersama pihak ketiga meliputi mal dan retail sebesar Rp1,14 triliun, dari sektor perkantoran sebesar Rp4,74 miliar, untuk perkantoran sebesar Rp18,7 miliar ddan dari hunian sebesar Rp1,53 miliar.
Perusahaan juga mencatat pendapatan yang bersumber dari lain-lain bersama pihak-pihak berelasi diantaranya adalah pengelolaan properti dan real estat yang mencapai Rp88,6 juta, dan lain-lain sebesar Rp10 miliar. Untuk pendapatan yang bersumber dari lain-lain bersama pihak ketiga meliputi hotel adalah sebesar Rp303 miliar, dari pengelolaan properti dan real estat sebesar Rp260,9 miliar, dari tempat rekreasi sebesar Rp45,3 miliar serta dari lain-lain sebesar Rp19,2 miliar.
Baca Juga : Karma Group Tak Hanya Sekedar Menjual Kamar Hotel Tetapi Lebih Ke Pengalaman Hidup
Tercatat dalam laporan, beban pajak perusahaan hingga September 2023 meningkat menjadi Rp212,32 miliar dari sebelumnya sebesar Rp176,45 miliar. Sedangkan untuk laba periode berjalan tercatat Rp939,33 miliar per akhir kuartal III tahun ini. Tumbuh dari Rp422,48 triliun pada kuartal III di tahun sebelumnya. Namun demikian, utang jangka pendek perseroan tercatat juga naik menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan akhir tahun 2022 yang senilai Rp9,50 triliun. Sedangkan untuk total liabilitas SMRA menjadi naik juga ke posisi Rp17,12 triliun dari sebeumnya di angka Rp16,68 triliun.*