Connect with us

Keuangan

Summarecon Bukukan Peningkatan Laba Hingga 55,22 Persen Pada Kuartal I/2023

Rumah besutan PT Summarecon Agung Tbk/Foto: Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Hingga akhir Maret 2023, berdasarkan Laporan Keuangan dan Tim Riset Trimegah Securitas Kamis, 4/5/2023, PT Summarecon Agung Tbk mencatatkan peningkatan laba sebesar 55,22 persen atau dari Rp175,04 miliar tahun 2022 menjadi Rp271,71 miliar diperiode yang sama.

Meningkatnya Laba emiten berkode SMRA ini dipengaruhi peningkatan Pendapatan pada kuartal I/2023 sebesar 2.02 persen yang naik dari Rp1,46 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY) atau menjadi sebesar Rp1,49 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani : Hingga Maret 2023, APBN Telah Merealisasikan Rp119,1 Triliun Untuk Pendidikan

Meningkatnya Laba Summarecon itu didukung adanya peningkatan margin Keuntungan Bersih. Peningkatan margin keuntungan Summarecon tersebut ditopang oleh Penurunan Beban Keuangan hingga 42,8% menjadi Rp173 miliar. Menurut Tim Riset Trimegah Securitas hal ini melampaui estimasi.

“Realisasi Laba Bersih SMRA hingga Maret 2023 telah melampaui estimasi kami atau setara dengan 44,7%. Begitu juga dengan konsensus analis yang sudah merefleksikan 43%. Lonjakan laba tersebut didukung lompatan margin keuntungan bersih dari 11,9% menjadi 18,1%,” kata tim riset Trimegah Sekuritas.

Baca Juga : Menaker Semangati Peserta Pemagangan di Jepang

Melihat kondisi yang demikian, Trimegah Sekuritas merekomendasikan untuk mempertahankan beli saham SMRA dengan target hartga Rp1.010,-apalagi harga saham Summarecon masih jadi pilihan teratas untuk saham properti di Indonesia.

Sementara itu terkait dengan penjualan (marketing sales) pada tahun 2023 ini, Trimegah memprediksi akan mencapai Rp4,9 triliun atau hampir sama dengan realisasi tahun 2022 lalu. Harapannya adalah penjualan properti Summarecon akan mendapatkan dukungan dari penurunan tingkat suku bunga tahun ini.

Dalam Laporan tersebut terinformasi bahwa Pendapatan dari segmen pengembang properti sebesar Rp910,87 miliar atau turun 10,48 persen dibandingkan tahun lalu diperiode yang sama. Sedangkan untuk segmen properti investasi sebesar Rp394,94 miliar atau naik 27,1 persen dan untuk segmen lain-lainnya naik 36,96 persen atau sekitar Rp193,51 miliar.

Baca Juga :TJSL BNI Memberi Dampak Bagi Sosial dan Lingkungan

Pendapatan dari pengembang properti merupakan pendapatan yang diperoleh dari pihak ketiga diantaranya untuk pendapatan dari sektor rumah sebesar Rp722,09 miliar, dari bangunan komersial sebesar Rp146,54 miliar dari apartemen sebesar Rp16,91 miliar, dari kapling sebesar Rp13,76 miliar, dari perkantoran Rp7,42 miliar dan lainnya sebesar Rp4,12 miliar.

Untuk pendapatan properti investasi terdiri dari mal dan retail sebesar Rp359,11 miliar, untuk sektor komersial dan lainnya sebesar Rp15,67 miliar, untuk perkantoran Rp5,91 miliar, serta untuk segmen hunian sebesar Rp694,11 juta.

Properti investasi merupakan aset yang dikelola oleh Summarecon untuk menghasilkan sewa atau bahkan untuk kenaikan nilai. Adapun segmen ini tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan/atau jasa untuk dijual dalam kegiatan usaha perusahaan.

Baca Juga :Pabrik AC Sharp Indonesia Siap Menjadi Basis Ekspor Asia

Hingga 3 (tiga) bulan pertama tahun 2023, dilaporkan juga bahwa Beban Pokok Penjualan Summarecon juga mengalami kenaikan dari dari Rp76,93 miliar menjadi Rp91,25 miliar, begitu juga untuk Beban Umum dan Administrasi naik dari Rp190,79 miliar menjadi Rp211,54 miliar.

Untuk Penghasilan Operasional lainnya turun dari dari Rp4,51 miliar menjadi sekitar Rp1,67 miliar. Beban Operasi lain meningkat dari Rp66,39 juta menjadi Rp124,02 juta. Sedangkan untuk Laba Usaha terkoreksi dari Rp570,11 miliar menjadi Rp472,22 miliar.

Meningkatnya pendapatan SMRA diikuti Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung yang naik 14,08 persen dari Rp636,22 miliar menjadi Rp725,86 miliar hingga kuartal I/2023. Sedangkan untuk Laba periode berjalan meningkat dari periode sama tahun lalu Rp235,64 miliar menjadi Rp283,87 miliar. Laba Periode Berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp271,71 miliar pada tiga bulan pertama 2023.

Baca Juga :Momen Hardiknas, Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 Resmi Dibuka

Hingga akhir Maret 2023, SMRA juga mencatatkan jumlah Aset senilai Rp28,82 triliun, naik dari Rp28,43 triliun dibandingkan akhir Desember 2022. Untuk Liabilitas SMRA mencapai Rp16,78 triliun, naik dari Rp16,68 triliun per 31 Desember 2022.

Untuk kas dan setara kas hingga akhir periode ini terjadi penurunan 8,45 persen dari Rp3,56 triliun menjadi Rp3,26 triliun. Sedangkan jumlah Ekuitas Summarecon mencapai Rp12,03 triliun sampai kuartal I/2023, naik dari Rp11,75 triliun dibandingkan akhir 2022.

Pendapatan Keuangan Summarecon hingga akhir Maret 2023 naik dari Rp27,48 miliar menjadi Rp49,11 miliar. Untuk Biaya Keuangan tercatat menurun dari Rp303,51 miliar menjadi sebesar Rp173,47 miliar.

Laba pada Ekuitas Entitas Usaha terkoreksi dari Rp3,28 miliar menjadi Rp2,28 miliar. Laba sebelum beban pajak dan pajak penghasilan meningkat dari Rp297,36 miliar menjadi Rp350,15 miliar.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Keuangan