Connect with us

Keuangan

Summarecon Jelaskan Penyetoran Modal Pada Anak Usahanya ke BEI

Salah satu produk properti besutan Summarecon/Foto: Istimewa

GlobalReview-Jakarta– Berdasarkan keterbukaan informasi, penyertaan modal PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) alam bentuk nontunai (inbreng) dengan total nilai mencapai Rp8 triliun kepada anak usahanya, PT Summarecon Investment Property (SMIP) telah dijelaskan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejatinya, penyetoran ini telah menjadi bagian dari agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SMRA pada 20 Juni 2024 lalu, yang kemudian dilakukan proses penyetoran nontunai pada 26 Juni 2024.

Baca Juga :Ground Breaking, Pembangunan Rumah Sakit Santo Borromeus di Summarecon Bandung Dimulai

Berdasarkan keterbukaan informasi, dilansir Kamis, 19/9/24, penyertaan modal SMRA kepada anak usahanya, SMIP itu telah terinci sekitar Rp7,68 triliun disetorkan dalam bentuk tanah dan bangunan, sebesar Rp219,17 miliar disetorkan dalam bentuk mesin dan perlengkapan dan sebesar Rp96,02 miliar disetorkan untuk aset lainnya yang meliputi semua aset yang tercatat dalam akun-akun, tidak termasuk dalam kategori Properti Investasi Neto.

Baca Juga :Solo Traveller Semakin Diminati Introvert

Penyertaan modal SMRA ke SMIP bertujuan untuk mengelompokkan unit usaha yang dimiliki atau dikelola oleh perusahaan, karenanya tak ada perubahan signifikan dalam pendapatan konsolidasi perseroan akibat transaksi ini. Namun, berdampak terhadap laporan keuangan SMIP yaitu penambahan aset berupa Summarecon Mall Kelapa Gading (SMKG) sebagai hasil dari penyetoran tersebut.

Baca Juga :Injourney Lakukan Re-Masterplan Kawasan Borobudur, Wujudkan Destinasi Pariwisata Kelas Dunia

Dalam perkembangannya sebagai pengembang properti, SMRA memiliki 3 (tiga) segmen usaha utama, yang pertama, Property Development yang mengembangkan dan menjual produk properti seperti rumah, ruko, apartemen, perkantoran dan kavling komersial. Yang kedua, usaha SMRA adalah Investment Property yang menghasilkan pendapatan berulang (recurring income) yang mencakup pengelolaan aset properti investasi, seperti mal dan perkantoran. Ketiga, bisnis utama SMRA adalah Leisure, Hospitality, and Others, yang semuanya fokus ke pengelolaan fasilitas seperti hotel dan sport club.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Keuangan