Summarecon Lakukan Langkah Strategi untuk Tingkatkan Okupansi Hotel Miliknya Hingga Akhir Tahun 2025

Movenpick Resort & Spa di Bali, salah satu hotel and resort milik Summarecon/Istimewa/Movenpick

GlobalReview-Jakarta-Hingga akhir tahun 2025, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) sedang berfokus pada peningkatan bisnis hotel yang dimilikinya. Tercatat hingga saat ini Summarecon memiliki 4 (empat) hotel dan resort yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Adalah Harris Hotel Kelapa Gading, Harris Hotel Bekasi, Pop! Hotel Kelapa Gading  dan Movenpick Resort & Spa di Bali. Okupansi hotel-hotel dan resort itu hingga Juni 2025 tercatat berada di angka 50%-80%.

Baca juga :Peluncuran Bestari Saintek: Ikhtiar Membangun Ekosistem Sains yang Hidup, Inklusif, dan Berdampak

Corporate Secretary Summarecon, Lydia Tjio mengatakan, agar terealisasi target bisnis di sektor hotel dan resort, ada beberapa strategi yang dilakukan diantaranya penetapan harga dinamis dan segmentasi permintaan serta menyediakan paket advance-saver dan paket keluarga untuk mendorong waktu tinggal lebih panjang.

“Summarecon juga akan menghadirkan paket bundling kamar dan F & B seperti paket makan malam Natal dan Tahun Baru bagi para tamu,”kata Lydia Tjio beberapa waktu lalu dikutip Redaksi, 14/10/25.

Baca juga :Saat Putin Terpojok, Perang Eropa Tinggal Selangkah Lagi!

Selain itu kata Lydia, Summarecon juga melakukan optimalisasi channel mix dan promosi langsung, termasuk di dalamnya adalah menghadirkan promo early bird khusus untuk pelanggan melalui penawaran eksklusif via direct booking. Summarecon optimis hingga akhir tahun kondisi industri perhotelan di Indonesia akan lebih baik dari tahun lalu. Perusahaan properti nasional yang berkode emiten SMRA ini melihat proyeksi yang lebih baik industri perhotelan di tahun depan. Optimisme ini didorong oleh kenaikan permintaan di segmen leisure dan segmen Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Baca juga :Aktif Promosikan Batik, Kemenperin Terus Perkuat Mutu dan Standardisasi

SMRA pada tahun ke depan berencana untuk ekspansi di sektor perhotelan. Berharap pada tahun 2026 iklim mendukungnya, stabilitas ekonomi makro dan konsistensi politik yang baik membuat perusahaan bisa terus melanjutkan bisnisnya. Pada tahun depan ditargetkan pendapatan untuk segmen hotel bisa tumbuh 5%-8% dibandingkan tahun 2025 ini. Sedangkan untuk laba akhir tahun dengan segala efisiensi yang dilakukan operasional hotel ditargetkan tumbuh 5% secara tahunan (yoy).

Baca juga :Nikmati Pesona Budaya Nusantara di Buffet Dinner Nusantara Cultural Night Warung Senggol Truntum

Pada tahun 2025, industri perhotelan dihadapkan pada beragam tantangan mulai dari efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun, penurunan konsumen perusahaan dan individu juga keluarga akibat pembatalan pemesanan kamar dan ruang meeting karena kekuatiran akan situasi dan kondisi aksi demonstrasi serta adanya pembatasan kebijakan study trip sekolah. Semua itu berdampak terhadap menurunnya tingkat okupansi hotel.*