
GlobalReview-Jakarta– Founder PT ASI Pudjiastuti Aviation atau Susi Air, Susi Pudjiastuti, di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023 saat Press conference tentang pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot capt. Philip Mark Mehrtens mengatakan, penerbangan Susi Air ke wilayah Papua Pegunungan akan dihentikan, karenanya Susi meminta maaf ke masyarakat Papua. Dalam kesempatan tersebut Susi juga memohon doa agar supaya capt. Philip Mark Mehrtens dapat segera dibebaskan.
Baca Juga: Sharp Tingkatkan Kesadaran Peduli Lingkungan Siswa Sekolah di Surabaya
“Mohon doa semoga segera dibebaskan dan kembali pada keluarga dengan selamat🙏🏼🙏🏼🙏🏼,” tulis Susi seperti dilansir dari akun Instagram @susipudjiastuti115. Susi mengatakan hingg saat ini sudah 22 hari Capt. Philip Mark Mehrtens sudah 22 hari disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. Dengan disanderanya Capt. Philip membuat kepercayaan diri para pilot Susi Air untuk terbang ke wilayah Pegunungan Papua tidak ada lagi.
Baca Juga : Menyesuaikan Tugas Barunya OJK Lantik 22 Pejabat
Kejadian disanderanya Capt. Philip bermula ketika pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter terbang ke Bandara Paro pada Selasa, 7 Februari 2023, namun saat tiba, pesawat yang membawa empat penumpang dan barang-barang seberat 452 kg itu dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Para penumpang berhasil dievakuasi, namun sayangnya sang pilot Capt. Philips disandera KKB Papua. Penerbangan Susi Air ke Papua rata-rata menggunakan pesawat jenis Cessna Caravan dan Pilatus Porter.
Akibat penghentian operasional Susi Air ini membuat penerbangan Susi Air di Papua ke sejumlah wilayah di rute perintis terputus. Sebanyak 70% penerbangan dengan pesawat Pilatus Porter tak bisa beroperasi bahkan Bandara Paro yang menjadi lokasi pembakaran pesawat juga dalam kondisi zona merah yang berarti tidak boleh dimasuki pesawat komersil atau di luar institusi negara. Imbas lainnya, hampir 40% penerbangan di Papua batal dan tidak bisa beroperasi.
Baca Juga : Otorita IKN Ajak Federasi Bisnis Jepang Berinvestasi di IKN
Dalam kesempatan jumpa pers tersebut, Susi berharap pemerintah daerah Papua, tokoh masyarakat Papua dan kelompok yang mengaku Papua merdeka sadar bahwa kepentingan masyarakat adalah paling utama. Karena kejadian ini, masyarakat Papua terpaksa kehilangan transportasi udara, pasokan bahan bakar dan makanan. Dalam operasionalnya selain membawa penumpang sehat maupun yang sakit untuk berobat, Susi Air juga mengangkut bahan bakar, makanan dan sebagainya.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini berterimakasih kepada TNI, Polri, pemerintah, hingga masyarakat Papua yang sudah berupaya bernegosiasi dengan penyandera dan berharap proses negosiasi pembebasan Philips bisa selesai dengan baik.*
