
GlobalReview-Jakarta – Pada tahun 2025 mendatang, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan akan ada sekitar 66 perusahaan baru yang tercatat menjadi perusahaan publik melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam jumpa pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara virtual, Rabu (23/10/2024) mengatakan bahwa pada tahun 2025, pihaknya juga menargetkan ada penambahan investor baru sebanyak 2 juta.
Baca Juga :Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Segera Buat Program War of Stunting
Tercatat hingga 18 Oktober 2024, jumlah investor di pasar modal totalnya telah mencapai 14,2 juta. Angka ini mengalami peningkatan lebih dari 2 juta investor baru atau naik sekitar 16% dibandingkan tahun 2023 dengan partisipasi investor ritel yang masih terjaga. Kondisi ini mencerminkan bahwa keyakinan investasi di pasar saham masih terjaga.
Baca Juga :Jakarta Fashion Week Persembahkan Haidee & Orlin Bersama TikTok for JFW 2025
“Target efek baru adalah 407 dengan 66 pencatatan saham dan terkait investor saham meningkat 2 juta di 2025. Sampai 18 Oktober 2024, BEI telah mencatatkan 36 perusahaan tercatat saham baru. Total perusahaan yang tercatat di pasar modal mencapai 938 perusahaan,”kata Iman Rachman.
Baca Juga :Summarecon Serpong Kembangkan Cluster Louise di District Melody Sasar Pasar Upgrader
RUPSLB BEI tersebut juga menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BEI tahun 2025, termasuk penetapan sejumlah asumsi berdasarkan kondisi makro ekonomi dimana ada tren penurunan inflasi dan suku bunga global, serta potensi peningkatan dari sisi perusahaan tercatat dan investor pasar modal. Pada tahun 2025 mendatang, jumlah pencatatan efek ditetapkan BEI menjadi 407 efek yang terdiri atas pencatatan efek saham, emisi obligasi, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA) dan emisi Waran Terstruktur.
Baca Juga : Bersahaja & Tak Anggap Remeh Orang lain
Dalam keterangan resminya, diinfokan bahwa RKAT 2025 BEI berfokus pada pendalaman pasar melalui produk dan layanan baru serta perluasan pasar pada derivatif keuangan. BEI akan berfokus dalam pengembangan sejumlah RK yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, meningkatkan pelindungan investor, penyediaan layanan data yang sesuai kebutuhan pelanggan, hingga penyempurnaan teknologi yang digunakan oleh BEI.*
