Connect with us

Kesehatan

Tekankan Kecerdasan Tim, Kepala BKKBN: Hamil dan Menyusui Hindarkan Perempuan Terkena Kanker

Kepala BKKBN dokter Hasto Wardoyo bersama mantan Menteri Perhubungan RI, DR. (HC) Ignasius Jonan, SE, MA, pada acara Executive Meeting dan Workshop Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan BKKBN Tahun 2024 di BKKBN Pusat, Jakarta. (foto: dok. Humas)

GlobalReview-Jakarta — Kepala BKKBN, dokter Hasto Wardoyo menyampaikan untuk mencapai tujuan organisasi, BKKBN sebagai lembaga negara  perlu didukung manajemen organisasi yang baik dan berfokus pada kecerdasan tim. Artinya, BKKBN harus punya visi bersama, harus punya keyakinan bahwa kecerdasan tim itu lebih baik daripada kecerdasan individu.

“Kita harus membangun ‘team work’ yang bagus dengan membangun visi bersama, punya musuh bersama. Punya keyakinan bahwa kecerdasan tim jauh berlipat-lipat daripada individu,” kata dokter Hasto ketika ditemui di sela acara Executive Meeting dan Workshop Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan BKKBN Tahun 2024 di BKKBN Pusat, Jakarta, Selasa (16/07/2024).

Baca juga: Rayakan HUT Ke-73, Ketua Umum PP IBI: Peran bidan sangat penting dalam penguatan sistem nasional

“Sebenarnya suatu institusi merupakan   organisasi pembelajar. Siapapun yang ada di dalam (seharusnya) keluar menjadi orang yang keren, yang hebat. Memiliki satu visi bersama, bersama-sama maju dan memajukan keinginan bersama,” tambah dokter Hasto.

Sebagai dokter kandungan, dokter Hasto juga menuturkan agar jangan takut menikah, melahirkan dan menyusui. Melalui edukasi kesehatan reproduksi yang selalu disampaikan bahwa orang yang tidak menikah, tidak pernah menyusui, punya risiko lebih tinggi untuk kanker payudara, tumor payudara, daripada yang menikah dan menyusui.

“Orang yang tidak pernah hamil lebih punya peluang terkena kanker rahim dibandingkan mereka yang  punya anak dua atau tiga orang,” ujar dokter Hasto.

Baca juga: Menko PMK Cek Penyaluran Bantuan CPP di Kota Semarang

Menurut dokter Hasto, melahirkan dan menyusui mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Maka, ia menyampaikan kepada generasi muda jangan takut menikah.

“Kalau belum nikah, belum jadi suami, hidup nggak jelas, boros dan nggak teratur. Begitu punya istri, punya anak, dia jadi pemimpin. Kemudian akhirnya hidup jadi teratur. Istri  kalau belum punya suami belum ada kebaikan yang bisa dibagikan. Tapi kalau sudah punya suami, membikin minuman saja sudah surga. Jadi, sebetulnya banyak indahnya (ketika menikah),” jelasnya.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Rionald Silaban, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa BKKBN mendapatkan apresiasi dalam kualitas laporan keuangannya dengan indeks 3,61. Pada 2022, lembaga negara ini menempati peringkat pertama dengan nilai indeks tertinggi dari 83 kementerian/lembaga.

Baca juga: Terapkan Teknologi AI pada Layanan Kesehatan, Kemenkes Jalin Kerjasama dengan Harrison AI

“Kualitas laporan keuangan BKKBN telah secara konsisten dipertahankan dengan baik sejak tahun 2019 hingga 2023  lalu,” jelasnya.

BKKBN juga berhasil mendapatkan penghargaan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dari Menteri Keuangan, yaitu Juara 2 kategori Sertifikasi BMN  tahun 2021 dan Juara 3 kategori Kualitas Laporan BMN tahun 2022.

“Kegiatan ini adalah momentum yang  baik untuk dapat meningkatkan kapasitas serta kapabilitas jajaran BKKBN sebagai aset yang profesional dan semangat untuk memberikan kontribusi terbaik melalui pengelolaan BMN,” tambahnya.

Sementara itu, mantan Menteri Perhubungan RI, DR. (HC) Ignasius Jonan, SE, MA,  yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini memaparkan peran pemimpin dalam transformasi organisasi.

“Delapan langkah untuk mentransformasi organisasi Anda yaitu membentuk kepekaan urgency (establishing the sense of urgency), membentuk koalisi yang kuat (forming a powerful guiding coalition), membuat sebuah visi (creating a vision), mengkomunikasikan visi yang dibuat (communicating the vision), dapat mempengaruhi tim atau orang di sekitarnya untuk berbuat sesuai dengan visi yang sudah ditetapkan (empowering others to act the vision),” ujarnya.

Termasuk juga mempersiapkan dan membuat tujuan jangka pendek, melakukan peningkatan dan menghasilkan sejumlah perubahan positif, dan melakukan pendekatan yang berbeda. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kesehatan