
GlobalReview-Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saat ini memiliki Clinical Research Center (CRC) dengan memanfaatkan teknologi AI. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, S.K.M., M.A.R.S. di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, pada Selasa, 9 Juli 2024.
“CRC ini kemudian membawahi CRU (Clinical Research Unit) yang ada di rumah sakit-rumah sakit. Nantinya CRC tersebut dikepalai oleh Kepala Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Indri Rooslamiati Msc, Apt sehingga dimanfaatkan oleh partner dari luar negeri untuk melakukan uji klinis,” kata dr Azhar Jaya.
Baca juga: Kemenkes Laporkan 14.376 kasus Baru Kusta di Tahun 2023
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa CRC ini dilengkapi dengan peralatan canggih yang ditunjang teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Terkait dengan hasil-hasil daripada CT-scan, radiologi, ataupun patologi anatomi ini, Azhar menegaskan, tetap memerlukan peran dari seorang dokter.
Baca juga: Menko PMK Cek Penyaluran Bantuan CPP di Kota Semarang
Dalam hal ini, menurut Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes bekerja sama dengan Harrison AI untuk menyediakan alat tersebut di tiga rumah sakit vertikal. “Kementerian Kesehatan, saya dan Pak Dmitri (Harrison AI), menandatangani MOU terkait dengan kerjasama penerapan AI untuk pelayanan kesehatan rumah sakit,” tuturnya.
Baca juga: Kemnaker-BKKBN Dorong Tersedianya Fasilitas Layanan KB di Tempat Kerja
Beberapa alat yang dihadirkan seperti untuk X-ray, CT-scan, serta patologi anatomi. “Jadi, kita akan memanfaatkan AI ini untuk (menganalisis) CT-scan terkait penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saraf, terutama stroke,” ucapnya.
Kemudian untuk Rumah Sakit Kanker Damais, turut bekerja sama permanfaatan AI terkait dengan radiologi untuk kanker dan patologi anatominya. Satu lagi, tambahnya, kerjasama dengan RS M Jamil Padang terkait permanfaatan AI untuk radiologi, skrining tuberculosis. “Kita akan mulai mencoba clinical trial disini, sehingga produk-produk daripada AI ini bisa dilaksanakan dengan baik di masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama,” tutup dr Azhar Jaya. *
