Connect with us


Teknologi

Tips Aman Terhindar dari Penjahat Cyber Saat Mudik dan Idul Fitri

Ancaman siber paling umum namun efektif yang sering terjadi adalah phishing/Ilustrasi: Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Salah satu perayaan terbesar di Indonesia telah tiba di depan mata. Suasana Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda seiring pelonggaran kebijakan terkait pembatasan sosial dan kembalinya aktivitas offline di Negara ini.

Prediksi dari Kementerian Perhubungan dalam negeri menyebutkan sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mudik (pulang kampung) pada Lebaran tahun ini akibat dua tahun sebelumnya tradisi tersebut pudar akibat pandemi.

Baca Juga: Sambut Lebaran, Beli Rumah di Summarecon Emerald Karawang Dapat Diskon Hingga Rp150 Juta

Tradisi mudik ini akan menghidupkan kembali momentum dimana masyarakat mulai aktif mencari sumber rekreasi seperti tempat menarik untuk dikunjungi, tempat menginap murah, dan tiket dengan harga menarik hingga promo diskon dari layanan bank. Dan, seperti biasa, scammer akan mengabulkan permintaan semacam itu namun dengan cara berbeda.

Terinfeksi malware, menjadi korban penipuan online, atau ancaman dunia maya lainnya sudah cukup merugikan, tetapi akan semakin memburuk ketika memasuki musim liburan.

Ancaman siber paling umum namun efektif yang sering terjadi adalah phishing, yang sebenarnya dapat dicegah dengan kesadaran pengguna, namun tetap saja, jika penjahat dunia maya berhasil membuat tiruan dari situs web nyata yang terlihat sangat mengesankan dan dilengkapi penawaran menggiurkan, banyak orang melupakan langkah sederhana ini dan tidak melihat URL secara seksama atas web yang dibuka.

Baca Juga: Kuasai 21% Industri, DPLK BNI Kelola Program Pensiun PT Semen Padang

Misalnya saja, berdasarkan statistik Kaspersky terbaru, total 356.786 phishing terkait keuangan terdeteksi dan diblokir terhadap penggunanya di Indonesia selama paruh pertama tahun 2022. Dari jumlah tersebut, 166.857 insiden menargetkan sistem pembayaran. Selain itu, selama paruh pertama tahun lalu, sebanyak 20.603 deteksi upaya phishing di dalam negeri adalah terkait dengan perbankan online.

Data ini berasal dari data anonim berdasarkan pemicu komponen deterministik dalam sistem Anti-Phishing Kaspersky di komputer pengguna.

Baca Juga: Menko PMK : Perbedaan Pelaksanaan Shalat Ied, Persoalan Biasa

Komponen mendeteksi semua halaman dengan konten phishing yang telah dicoba dibuka oleh pengguna dengan mengikuti tautan dalam pesan email atau di web, selama tautan ke halaman ini ada di basis data Kaspersky.

“Saat perayaan besar, semua orang ingin memesan sesuatu yang bagus tanpa merogoh kocek berlebihan. Bayangkan kita mendapati iklan tentang promo besar-besaran di maskapai penerbangan premium, hotel, dan segala jenis penawaran menarik yang berhubungan dengan liburan. Ini sangat menarik bagi para pelancong, dan momentumnya seperti liburan Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk menjamurnya skema berbahaya semacam ini,” komentar Chris Connell, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky.

“Phishing itu seperti flu — terus berkembang dan mengupgrade pendekatan serangannya. Hanya ada satu hal utama yang perlu kita ketahui: jika topik tersebut menjadi tren, kemungkinan besar itu akan dimanfaatkan oleh scammers. Cara terbaik untuk mengetahui topik mana yang sedang tren adalah dengan membaca dan menonton berita. Ketika berbicara phishing dan penipuan online, pengetahuan adalah tameng utama. Kita harus selalu mengetahui cara untuk menghindarinya dan yang paling penting, menggunakan solusi keamanan – jika kita secara tidak sengaja menjadi targetnya,” tambah Connell.

Agar tetap aman selama perjalanan mudik Idul Fitri, sangat penting untuk mengikuti tips yang disebutkan di bawah ini dari Kaspersky:
Waspada: Tetap waspada dan perhatikan secara seksama setiap email, pesan, dan postingan media sosial yang tidak diinginkan. Pindai tautan sebelum mengkliknya, dan jangan mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal.

Berhati-hatilah terhadap tautan yang mengarah ke situs web yang mencurigakan atau tidak biasa. Hanya membeli tiket dan memesan kamar hotel baik dari perusahaan secara langsung atau melalui situs tiket atau hotel terkemuka.

Baca Juga: BRI KC Otista Berikan Santunan kepada 200 Anak Panti dan Yayasan Yatim Piatu

Cadangkan semua data Anda sebelum bepergian. Gunakan kata sandi yang kuat untuk setiap layanan atau aplikasi dan keluar dari layanan sebelum melewati batas apa pun. Lindungi pula sistem operasi perangkat Anda dengan kata sandi yang baik juga.

Pertimbangkan untuk tidak hanya meninggalkan perangkat kerja Anda, tetapi juga data penting. Jangan membawanya jika Anda tidak benar-benar membutuhkannya. Simpan data di cloud, tetapi lakukan dengan aman.

Pertimbangkan untuk menggunakan kartu kredit – banyak di antaranya memiliki perlindungan bawaan terhadap penipuan. Tidak ada perlindungan terhadap scammer jika Anda mengirimi mereka segepok uang tunai atau bahkan pembayaran cek atau kartu debit dalam beberapa kasus.

Selain itu, jika Anda membayar secara online, seperti biasa, pastikan mesin dan browser (dan semua perangkat lunak Anda) benar-benar mutakhir dengan versi terbaru.

Seperti biasa, jangan gunakan Wi-Fi publik. Bahkan tidak menggunakan Wi-Fi kamar hotel kecuali telah dienkripsi dan dilindungi kata sandi. Pertimbangkan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN), untuk perjalanan online yang lebih baik. Selalu gunakan solusi perlindungan untuk menghindari menjadi korban penipuan online.

Terakhir, jangan menaruh semua uang Anda dalam satu keranjang. Bawalah dua atau tiga atau lebih kartu kredit atau debit, jadi apabila Anda kehilangan atau harus membatalkan satu, rencana cadangan selalu tersedia.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Teknologi