GlobalReview-Jakarta – Uni Eropa (UE) dan ASEAN meluncurkan program Paket Konektivitas Berkelanjutan (SCOPE) untuk Pendidikan Tinggi. Program ini diluncurkan langsung oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr Kao Kim Hourn, dan Dubes UE untuk ASEAN, Sujiro Seam, di Kantor Pusat ASEAN di Jakarta, pada Rabu (17/7/2024).
Program ini akan mendukung seluruh Negara Anggota ASEAN dengan nilai pendanaan sebesar 9,3 juta euro (Rp 163 miliar) hingga Januari 2028. Dana itu akan digunakan untuk memperkuat koordinasi dan kemampuan riset perguruan tinggi ASEAN dalam bidang transisi ramah lingkungan, keberlanjutan, dan digitalisasi.
Baca juga: Indeks Khusus Emiten Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Diharapkan Tarik Potensial Investor
Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr Kao Kim Hourn mengatakan kolaborasi antara ASEAN dan UE melalui program ini tidak diragukan lagi akan memperkaya lanskap pendidikan dan memupuk saling pengertian dan mendorong kemajuan kolektif.
“Kemitraan ini tidak hanya memberdayakan para pemimpin masa depan kita namun juga berfungsi sebagai jembatan yang menutup kesenjangan dan menciptakan peluang yang adil bagi semua,” ungkap Dr Kao Kim Hourn.
Dalam kesempatan yang sama, Dubes UE untuk ASEAN, Sujiro Seam menjelaskan bahwa SCOPE merupakan bagian dari program EU Global Gateway Strategy. Ini merupakan investasi UE untuk menciptakan kondisi iklim yang berkelanjutan.
Baca juga: Tekankan Kecerdasan Tim, Kepala BKKBN: Hamil dan Menyusui Hindarkan Perempuan Terkena Kanker
“Asia Tenggara adalah kawasan penting, dan kami ingin lebih mengembangkan hubungan yang berkelanjutan dan terpercaya dengan negara-negara ASEAN. Konektivitas antar masyarakat dan investasi di bidang pendidikan dan penelitian merupakan komponen utama Kemitraan Strategis ASEAN-UE,” tutur Dubes UE untuk ASEAN, Sujiro Seam.
“Hari ini, kami merayakan peluncuran program Pendidikan Tinggi SCOPE dan menjajaki peluang untuk lebih mengembangkan kerja sama ini dalam konteks Uni Eropa. Gateway Strategy, bekerja sama dengan mitra untuk kemajuan wilayah kami dan masyarakatnya,” tambahnya.
Baca juga: Gunakan Teknologi Metaverse, UNSIA Gelar Wisuda Perdananya
Konektivitas berkelanjutan merupakan salah satu bidang prioritas utama kerja sama UE dengan ASEAN. Proyek Pendidikan Tinggi SCOPE merupakan bagian dari keseluruhan Paket Konektivitas Berkelanjutan UE-ASEAN (SCOPE) yang diadopsi oleh UE pada bulan April 2023. Selain itu, proyek pendidikan tinggi, paket SCOPE dengan total komitmen sebesar 60 juta euro akan mencakup sektor lain seperti perdagangan, hak kekayaan intelektual, transportasi udara dan laut, konektivitas digital, energi dan investasi.
Program SCOPE adalah bagian dari Global Gateway, sebuah strategi baru Eropa untuk mempromosikan investasi berkelanjutan dan hubungan di seluruh dunia melalui promosi hubungan yang cerdas, bersih, dan aman dalam iklim dan energi, digital, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan penelitian di seluruh dunia.
Program SCOPE Higher Education dibangun berdasarkan keberhasilan program Support to Higher Education in the ASEAN Region (SHARE) Uni Eropa, yang memberikan 590 beasiswa intra-ASEAN dan ASEAN-Eropa serta memfasilitasi lebih dari 1.600 pertukaran virtual selama pandemi COVID-19.
Tahun ini, melalui program Erasmus Plus, UE memberikan beasiswa gelar Master Bersama Erasmus Mundus kepada lebih dari 200 pelajar ASEAN, sehingga mereka dapat belajar di dua atau lebih negara Eropa. Dari tahun 2014 hingga 2023, hampir 12.000 pelajar dan cendekiawan ASEAN berpartisipasi dalam studi dan pengajaran jangka pendek di Eropa, sementara sekitar 6.000 pelajar dan cendekiawan Eropa datang ke ASEAN untuk mendapatkan kesempatan serupa.
Dalam penelitian, UE mendanai 90 hibah melalui program Horizon Europe antara 2021 dan 2024, melibatkan 109 lembaga dari ASEAN, dengan total kontribusi UE sebesar 10,6 juta euro. *