GlobalReview-Jakarta-Siapa yang tidak mengenal Jahja Setiaatmadja, nahkoda PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA), salah satu bank swasta dengan kapitalisasi terbesar yang ada di tanah air. Ya, dialah bangkir profesional yang sudah malang melintang di industri perbankan tanah air. Tak heran, BCA di bawah kendalinya semakin tangguh dan adaptif serta bertumbuh secara positif setiap tahunnya. Bahkan Bank BCA kini menjadi bank yang mengedepankan digital dan kepuasan nasabah.
Baca Juga: Summarecon (SMRA) Terimbas Positif Pemberlakuan Insentif PPN Pembelian Rumah
Pada tahun 2003 di triwulan ketiga, laba bersih secara konsolidasi Bank BCA terlihat positif sekitar Rp36,4 triliun, naik sekitar 25,8% secara umum atau year on year/yoy. Keberhasilan ini juga merupakan salah satu hasil dari sentuhan tangan dingin bangkir berpengalaman ini.
Keberhasilanya menjalankan roda perusahaan Bank BCA yang tetap solid dan eksis ini banyak membuahkan hasil, tak hanya untuk korporasinya tetapi juga penghargaan untuk diri sendiri sebagai sosok pemimpin yang berhasil. Kali ini penghargaan diberikan oleh salah satu media nasional Infobank, yang menasbihkan Jahja Setiaatmadja pada tahun ini sebagai leader terbaik “Best CEO 2023” dalam ajang The 100 CEO of The Year. Penghargaan tersebut diberikan di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Baca Juga : Kementerian Kesehatan Siapkan Faskes di Jalur Mudik Saat Nataru
Di tangan bankir senior ini, kinerja BCA selalu moncer bahkan dengan kepiawaiannya, BCA sangat teruji saat masa pandemi dan masa pemulihannya, dengan berbagai terobosan baru.
Pengalamannya di industri keuangan tanah air sudah tak perlu diragukan lagi. Pria berusia 65 tahun ini mengawali karirnya di tahun 1979 sebagai akuntan di PricewaterhouseCooper, bahkan pernah punya posisi Manajerial di perusahaan farmasi, PT Kalbe Farma Tbk di tahun 80-an. Dalam perjalanannya, Jahja juga pernah menduduki jabatan Direksi sebagai Direktur Keuangan di PT Indomobil pada periode 1980-1989.
Baca Juga : Sido Muncul Bersama Unsoed Gelar Simposium Nasional “Memanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat”
Sejatinya, baru pada tahun 1990, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini berkiprah di industri perbankan yaitu di Bank BCA dengan posisi Direktur selama 6 tahun. Kemudian karena kepintarannya, jabatannya terus meningkat. Di tahun 1996-1999 Jahja menjabat Kepala Divisi Treasury Bank BCA. Lalu menjabat Direktur di tahun 1999-2005, kemudian di tahun 2005-2011 Jahja dipercaya menjadi Wakil Presiden Direktur BCA, hingga akhirnya menjabat Presiden Direktur Bank BCA sejak tahun 2011 hingga saat ini.
Kemampuan Jahja memang tak diragukan lagi. Buktinya kinerja Bank BCA tetap prima dilihat dari beberapa aspek seperti laba dan lainnya. Laba Bank BCA tahun ini didongkrak oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 21,3% yoy menjadi Rp55,9 triliun. Untuk pendapatan bunga bersih bank BCA juga alami peningkatan, hal ini sejalan dengan kredit bertumbuhnya kredit perbankan yang meningkat sekitar 12,3% yoy menjadi Rp766,1 triliun.
Baca Juga: Hari Nusantara 2023 Tidore Kepulauan, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Baru di Timur Indonesia
Kondisi demikian membuat asetnya juga naik sekitar 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun, ini tercatat pada September 2023. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA pad September tercatat sebesar Rp1.088,8 triliun atau naik 6,2% yoy. Laba bank BCA juga ditopang pendapatan non bunga yang mencapai Rp18,3 triliun*