Kementerian PU Tingkatkan Kesejahteraan Petani melalui Jaringan Irigasi Air Tanah di Karanganyar

Menteri PU Dody Hanggodo saat meninjau Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) PWS 065 yang berlokasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar/fto: hms

GlobalReview-Karanganyar – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan infrastruktur irigasi yang berkelanjutan. Salah satu upaya nyata dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melalui pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) PWS 065 yang berlokasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, pekan ini.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan,”JIAT dibangun di beberapa tempat yang memang jauh dari sungai dan tidak terairi oleh bendungan atau bendung, agar sawah-sawah tetap terairi dan bisa panen setahun tiga kali. Disini kita bangun satu, rata-rata memiliki kedalaman di atas 100 meter, dan dapat mengairi sekitar 30 hektar.”

Baca juga: Menteri Dody Akan Optimalkan Daerah Irigasi Colo untuk Mendukung Pertanian di Jateng

Menurut Menteri Dody, tersedianya air ke sawah-sawah merupakan amanat dari Presiden Prabowo, yaitu bagaimana agar para petani dapat sejahtera. “Disamping itu jalan sepanjang sekitar 5 kilometer, kanan maupun kiri akan kita perbaiki untuk usaha tani,” kata Menteri Dody.

JIAT PWS 065 telah dibangun sejak tahun 2007, direhabilitasi pada 2021, dan ditingkatkan lagi pada 2023 dengan konversi sumber energi dari genset ke listrik sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan. Jaringan irigasi ini melayani lahan seluas 30 hektar dengan debit optimum 15 liter per detik melalui sumur dalam sedalam 122 meter dan jaringan sepanjang 2,3 km.

Baca juga: Kementerian PU Segera Tuntaskan Sekolah Rakyat Tahap IC Agar Beroperasi Awal September 2025

Dengan adanya JIAT, kelompok tani P3AT Sumber Barokah yang beranggotakan 80 orang kini dapat menerapkan pola tanam padi tiga kali setahun (MT I bulan November, MT II bulan Maret, dan MT III bulan Juli). Hasil panen meningkat signifikan dengan produktivitas mencapai 6–7 ton padi per hektar setiap musim tanam.

Menteri Dody mengatakan, pembangunan dan rehabilitasi JIAT merupakan wujud nyata dukungan pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca juga: Kementerian PU Percepat Konstruksi Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi, Ruas Gending hingga Besuki Tuntas Akhir 2025

“Ketersediaan air merupakan kunci utama keberlangsungan pertanian. Dengan adanya JIAT, petani mendapatkan kepastian air sehingga bisa menanam lebih produktif, mendukung swasembada pangan, sekaligus memperkuat ekonomi daerah,”ujar Menteri Dody.

Program JIAT di Karanganyar ini juga sejalan dengan visi Kementerian PU untuk menghadirkan infrastruktur air yang berkelanjutan, efisien, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. (*)