Digital Marketing Truntum Kuta Bali, Ni Luh Lisa Wulandari : Saya akan terus belajar dan menerpa diri agar supaya menjadi lebih baik lagi

Digital Marketing Truntum Kuta, Ni Luh Lisa Wulandari/Foto:Istimewa

GlobalReview-Bali-“Saya akan terus berusaha bekerja sesuai kemampuan dan sebisa saya, untuk bisa mencapai kesuksesan di masa depan. Belajar dan terus menerus belajar hal-hal baru terus saya lakoni agar supaya target dan cita-cita bisa tercapai. Bisa menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang,”kata Digital Marketing Truntum Kuta Bali, Ni Luh Lisa Wulandari membuka percakapan kepada Redaksi GlobalReview, Kamis, 30/11/25.

Perawakan wanita kelahiran 4 Mei 1993 yang biasa di sapa Lisa ini seperti perempuan Bali kebanyakan, berambut hitam lurus, kulitnya khas wanita Bali yang eksotik dan sorot matanya tajam. Tutur katanya juga teratur dan berurutan sesuai materi yang disampaikan lawan bicaranya. Menguasai bidangnya sebagai sosok di balik layar yang menjadi corong pemasaran bagi Truntum Kuta Bali.

Baca juga :Kemenhub Sepakati Hak Pengelolaan Pelabuhan Palembang Baru Sumatra Selatan

Mengenakan baju khas wanita Bali, berkebaya yang terbuat dari brokat halus yang dihiasi payet dipadukan dengan kamen (sarung Bali) bermotif khas dan selendang yang diikatkan di pinggang untuk melengkapi penampilannya, Lisa menyambut hangat Redaksi GlobalReview di sudut lobby Truntum Hotel yang artistik, bercerita tentang perjalanan kariernya di industri hotel di Bali.

Tujuan kariernya adalah berkomitmen memberikan kontribusi dalam bidang perhotelan dan pemasaran digital untuk mendorong perkembangan brand, meningkatkan pengalaman tamu, serta mendukung pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Juga menjalin kemitraan bisnis, termasuk ke media yang menurut wanita penggemar travelling dan memasak ini adalah keharusan agar tercipta sinergi yang baik.

Baca juga :Summarecon Serpong Hadirkan Ardea, Hunian Premium 3 Lantai di Cluster Heron

Wanita yang fasih berbahasa Inggris ini berkecimpung di industri perhotelan sudah hampir 14 tahun, di berbagai bidang tugas seperti front office, reservasi dan pemasaran digital. Terampil dalam mengembangkan strategi konten, mengelola media sosial, dan mempertahankan visibilitas merek yang kuat. Berpengalaman dalam pengelolaan digital marketing secara kluster untuk dua properti.

“Sedari awal, saya pribadi memang bercita-cita ingin berkarier di industri pariwisata. Tak ada orang lain yang mempengaruhinya. Karenanya saya sekolah di SMK dan kuliah jurusan kepariwisataan. Hal ini cukup mendasar, mengingat Bali di kenal dunia dari sektor wisata dan saya adalah putri daerah kelahiran Bali,”ungkap Lisa, yang juga penggemar hewan piaraan Anjing.

Baca juga :Saat Liburan di Bali, Datangi Wild Habit Pizza di Seminyak, Dapatkan Pengalaman Pizza ala Neapolitan yang Otentik

Tekadnya yang kuat untuk bisa berpartisipasi mengangkat wisata Bali cukup kuat. Ini dibuktikannya dengan kerja keras, kuliah sambil bekerja. Baginya, kuliah sambil bekerja adalah suatu hal yang istimewa karena bisa menerapkan dan mempraktekan secara langsung semua ilmu yang didapatnya di bangku sekolah dan kuliah dalam kegiatan kerja yang sebenarnya.

“Saya punya tekad kuat untuk selalu menjadi yang terbaik. Saya terus belajar dalam hidup ini, dalam profesi kerja saya ini, agar bisa menjadi lebih baik dari kemarin, itu menjadi prinsip saya,” tegas Sarjana lulusan tahun 2016 Industri Perjalanan Wisata Universitas Udayanan Bali ini.

Baca juga :Tren Pariwisata Berkelanjutan di Masa Depan, Menyeimbangkan Peluang dan Tantangan agar Tetap Menguntungkan

Mulai bekerja di Truntum Kuta Bali sejak tahun 2022. Selama bekerja di sini, telah banyak pengalaman berharga yang didapat dan dipelajarinya, tentang bagaimana menghadapi problematika di industri hotel, termasuk di dalamnya bagaimana membuat Truntum Kuta menjadi yang terbaik pilihan tamu untuk menginap.

“Di Truntum Kuta, saya punya tugas merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran digital di dua properti. Mengembangkan konten media sosial, rencana iklan, dan inisiatif promosi. Memantau analitik kinerja kampanye untuk memaksimalkan eksposur dan Mendesain karya seni dan visual utama seperti selebaran atau aset digital untuk keperluan promosi hotel,”ungkap Lisa.*