Jalin Kerjasama dengan ADB, Riset Harus Mampu Menjawab Kebutuhan Industri dan Masyarakat

Kemdiktisaintek dan Asian Development Bank (ADB) jalin kerjasama dalam penguatan pendidikan tinggi, riset, dan inovasi di Indonesia, Rabu (27/8)/fto: hms

GlobalReview-Jakarta—Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membahas peluang kerja sama strategis, dengan Asian Development Bank (ADB) dalam penguatan pendidikan tinggi, riset, dan inovasi di Indonesia, Rabu (27/8).

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan bahwa riset harus mampu menjawab kebutuhan industri dan masyarakat. Salah satu tantangan utama dalam hal ini seringkali disebut sebagai “valley of death” atau kesenjangan antara hasil riset dengan komersialisasi produk.

“Kita bisa mendukung industri dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal membawa pengetahuan dan hasil riset untuk dihilirisasi. Selama ini, produk dari banyak penelitian tidak bisa melalui the valley of death,” jelas Menteri Brian di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Rabu (27/8/25).

Baca juga: Ombudsman RI Dorong Konsistensi Kebijakan Perberasan untuk Jamin Akses Pangan

Solusi yang disorot oleh Menteri Brian untuk melewati tantangan ini adalah mekanisme insentif, kolaborasi riset antara perguruan tinggi dengan industri maupun Pemda, serta peningkatan pendanaan dan kapasitas riset.

Selain itu, dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan tinggi, Menteri Brian pun menekankan diperlukannya perluasan aksesibilitas fasilitas riset hingga mencapai daerah rural. Pada pertemuan ini juga dilakukan pembahasan terkait penguatan program dan lulusan pascasarjana melalui joint dan double degree dengan universitas luar negeri, tetapi tetap berbasis di Indonesia.

Baca juga: Kemenhub Antisipasi Lonjakan Mobilitas Saat Libur Panjang Maulid Nabi SAW 2025

Pembangunan Berbasis Riset dan Inovasi

Perwakilan ADB, Direktur Senior, Pembangunan Manusia dan Sosial, Kantor Sektor Pembangunan Manusia dan Sosial, Ayako Inagaki menyampaikan bahwa pendidikan tinggi, sains, teknologi, dan inovasi merupakan kunci dari produktivitas dan pembangunan di Indonesia. ADB menekankan komitmennya mendukung sektor strategis seperti semikonduktor dan energi terbarukan.

Melalui pertemuan ini, Kemdiktisaintek dan ADB sepakat untuk memperkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi di Indonesia. Sinergi tersebut diharapkan melahirkan sumber daya manusia unggul, meningkatkan daya saing global, serta menjawab tantangan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga: Kemenpar Gandeng COMCEC Gelar Workshop Internasional Dukung Implementasi BGCE

“Kami mendukung pembangunan nasional berbasis sains, teknologi, dan riset yang inovatif. Komitmen kami adalah melalui pekerjaan analitis, saling berbagi ilmu pengetahuan, dan reformasi kebijakan yang dibutuhkan,” kata Ayako.

Audiensi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman.*