Kemendikdasmen Perkenalkan Rumah Pendidikan pada Forum EduTech Asia 2025 di Singapura

Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, di ajang EduTech Asia 2025 di Sands Expo, Marina Bay, Singapura, Rabu (7/11)/fto: bkhm

GlobalReview-Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), untuk pertama kalinya memperkenalkan Rumah Pendidikan, sebuah super app pendidikan Indonesia di ajang EduTech Asia 2025 di Sands Expo, Marina Bay, Singapura.

Pada momen tersebut, Kepala Pusdatin Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, memaparkan inisiatif Indonesia tersebut dalam forum internasional yang mempertemukan ribuan inovator, pendidik, dan pemimpin pendidikan dari seluruh dunia dalam kegiatan bertema, “Learning Without Limit — Advancing Quality Education through the Rumah Pendidikan Super-App.”

Menurutnya, Rumah Pendidikan diperkenalkan ke audiens sebagai platform terpadu yang menghubungkan seluruh ekosistem pendidikan Indonesia, yakni guru, murid, dan mitra, dalam satu aplikasi yang mendorong kolaborasi, pemerataan, dan peningkatan kualitas pembelajaran. Platform ini diluncurkan karena aplikasi pendidikan sebelumnya tersebar di hampir 300 aplikasi untuk 4 juta guru dan 40 juta siswa yang tersebar di 17.000 pulau se-Indonesia.

Baca juga: Jenguk Murid SMAN 72 Jakarta, Kemendikdasmen Siapkan Bantuan Melalui Sekolah

“Melalui tiga dari delapan ruang utama, Rumah Pendidikan menghadirkan inovasi pembelajaran digital inklusif. Tiga ruang itu adalah Ruang GTK, Ruang Murid, dan Ruang Mitra,” ungkap Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, di Singapura, Rabu (7/11).

Ia menambahkan, Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) adalah platform bagi guru untuk belajar, berkembang, dan menginspirasi sesama pendidik. Sementara itu, Ruang Murid merupakan ruang belajar digital gratis dan interaktif yang mendukung pembelajaran sesuai kurikulum, bermakna, dan menyenangkan. Lalu, Ruang Mitra adalah gerbang kolaborasi bagi sektor publik, swasta, dan masyarakat untuk berinovasi dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Baca juga: Kemendikdasmen Raih 4 Penghargaan dari Government Public Relation (GPR) Institute 2025

Forum EduTech Asia 2025 sendiri menyoroti konvergensi antara kecerdasan buatan (AI) dan pedagogi dalam transformasi ruang kelas di seluruh Asia. Dengan tema besar “AI in Learning Revolution,” forum ini menjadi wadah pertukaran ide, kolaborasi, dan inovasi global untuk menjawab tantangan masa depan pendidikan.

Selain sesi presentasi utama, Kepala Pusdatin juga berpartisipasi dalam Policy Summit Panel Discussion yang membahas studi kasus pemanfaatan Rumah Pendidikan sebagai contoh penerapan nyata digitalisasi pembelajaran di Indonesia.

Baca juga: Aktif dalam IMO, Menhub Dudy: Indonesia Berkomitmen Jaga Ketahanan Maritim dan Perlindungan Laut

“Rumah Pendidikan bukan sekadar aplikasi, melainkan gerakan bersama menghadirkan akses dan kualitas pendidikan yang setara di seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor, Kemendikdasmen ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan menuju pembelajaran tanpa batas,” tutur Yudhis.

Kehadiran Rumah Pendidikan di forum tersebut menandai langkah penting Indonesia dalam memperkenalkan transformasi digital pendidikan ke panggung internasional. Serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara pelopor inovasi pendidikan berbasis teknologi di kawasan Asia.*