DPW FKPKBM Jateng Komitmen Dukung Program Pendidikan yang Inklusif dan Berkualitas

(kanan) Ketua DPW FKPKBM Jawa Tengah, Tusliha saat kegiatan Puncak Gebyar PNFI dan Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 berlangsung di Kantor Kemendikdasmen RI, Jakarta.
(kanan) Ketua DPW FKPKBM Jawa Tengah, Tusliha saat kegiatan Puncak Gebyar PNFI dan Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 berlangsung di Kantor Kemendikdasmen RI, Jakarta.

GlobalReview, Jakarta – Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FKPKBM) Jawa Tengah secara aktif mendukung dan memperkuat pendidikan nonformal di Jawa Tengah melalui berbagai kegiatan dan komitmen, termasuk penyelenggaraan rapat koordinasi, kemitraan dengan berbagai pihak, dan pengembangan program-program pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk meningkatkan akses pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Presiden FIFA Tak Masalahkan Erick Thohir Tetap Jabat Ketua Umum PSSI

Ketua DPW FKPKBM Jawa Tengah, Tusliha mengatakan dengan adanya forum komunikasi, FKPKBM Jateng membantu para PKBM dalam memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat, terutama mereka yang putus sekolah atau membutuhkan keterampilan tambahan.

Baca juga: Musisi Senior Gilang Ramadhan: KMI 2025, Momentum Penting Pengembangan Ekosistem Musik Nasional

“Melalui pendekatan pendidikan nonformal yang inovatif, FKPKBM Jateng berkomitmen mendukung program-program Pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan sosial, meningkatkan keaksaraan, dan menciptakan masyarakat yang lebih berdaya saing,” kata Ketua DPW FKPKBM Jateng , Tusliha pada kegiatan Puncak Gebyar PNFI dan Peringatan Hari Aksara Internasional 2025 berlangsung di Kantor Kemendikdasmen RI, Jakarta, Jumat (26/9).

Baca juga: HAI 2025, Kemendikdasmen Dorong Kolaborasi Penuntasan Buta Aksara dan Peningkatan Literasi

Tusliha menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara PKBM, satuan pendidikan formal, dunia usaha, dan masyarakat.

Baca juga: Menteri Kesehatan Tinjau Fasilitas BGSi dan Uji Klinik di Gedung Eijkman RSCM

“Pendidikan bukan hanya soal angka dan data, melainkan menyangkut masa depan generasi bangsa,” ungkap Owner D’JOYO Resto & coffee, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. *