Keselamatan Pemain & Suporter Harus Jadi Prioritas, Pindah Venue Harus Dipertimbangkan

Ignatius Indro (kiri pojok), Akmal Marhali, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi, Kesit B Handoyo (Foto :IST)

GlobalReview-Jakarta – Menanggapi beredarnya laporan mengenai suara ledakan di dekat Masjid Nabawi, Madinah, yang diduga akibat rudal setelah serangan Israel ke Yaman, serta meningkatnya eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi keamanan yang makin memanas.

Baca Juga :PSTI : Banyaknya Orang Lama Dalam Kepengurusan PSSI, Sulitkan Pemberantasan Mafia Sepak Bola

PSTI memandang bahwa situasi ini tidak bisa dianggap sepele, terutama karena putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang melibatkan Timnas Indonesia akan digelar di Arab Saudi dan Qatar pada Oktober mendatang. Bagi PSTI, keselamatan dan kenyamanan pemain, ofisial, dan suporter Indonesia wajib dijadikan prioritas utama.

Baca Juga :PSSI Luncurkan Program Beasiswa Pelatih Wanita bersama FIFA dan Bali United

Berikut beberapa poin penting dari PSTI:

Baca Juga :Alasan Adrian Wibowo Diragukan Bela Timnas Indonesia Saat Hadapi Lebanon

• Keamanan sebagai Syarat Utama

Laga internasional, terutama yang melibatkan perjalanan dan interaksi antarnegara, harus dilaksanakan dalam kondisi yang aman. Ledakan di dekat situs suci agama seperti Masjid Nabawi bukan hanya masalah lokal, tetapi bisa memicu kekhawatiran lebih luas, terutama di kalangan masyarakat Islam, termasuk para suporter Indonesia yang banyak berasal dari komunitas Muslim.

Banyak suporter yang berniat mendukung dari dekat — baik dalam bentuk perjalanan langsung maupun melalui jalur ibadah seperti umrah atau haji. Apabila situasi keamanan tidak stabil, hal tersebut bisa membahayakan keselamatan dan menimbulkan trauma sosial.

• Pindah Venue sebagai Opsi

Mengingat situasi geopolitik yang sedang renggang, PSTI meminta agar PSSI bersama AFC mempertimbangkan opsi untuk memindahkan venue laga-laga Timnas Indonesia ke tempat netral atau ke negara yang lebih aman jika kawasan tuan rumah (Arab Saudi atau Qatar) masih dianggap berisiko.

PSTI mendesak PSSI segera berkonsultasi dengan AFC dan pihak terkait untuk mendapatkan kepastian keamanan. PSTI juga berharap ada penilaian independen atas risiko keamanan termasuk potensi serangan rudal, gangguan keamanan publik, dan kemungkinan terbatasnya mobilitas dan akses suporter.

PSSI dan AFC perlu memberikan informasi yang jelas dan terkini kepada publik, terutama suporter, mengenai langkah-langkah keamanan yang akan diterapkan, serta kemungkinan kontinjensi jika terjadi eskalasi situasi. Ini penting guna membangun kepercayaan bahwa pertandingan benar-benar aman untuk semua pihak.

PSTI tetap mendukung Timnas Indonesia berlaga di mana pun, karena keberhasilan tim adalah kebanggaan bersama. Namun dukungan ini harus disertai kewaspadaan dan kesiapan apabila harus menghadapi perubahan jadwal atau venue demi keamanan.

PSTI percaya bahwa olahraga dapat menjadi sarana pemersatu antarbangsa, termasuk di masa-masa sulit. Namun keselamatan adalah harga mati. Kami berharap PSSI, AFC, dan semua pemangku kepentingan mengambil langkah proaktif agar pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berlangsung dalam kondisi yang aman dan sportivitas tetap terjaga.

Demikian rilis ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama semua pihak.*