GlobalReview-Jakarta-Tahun 2025 adalah genap 48 tahun usia diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Pada tahun ini tema yang diusung adalah “Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat, dan Maju Bersama”. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia – PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memperingatinya secara bersama-sama di di Main Hall BEI pada Senin (11/8/25). Acara dimulai dengan seremoni pembukaan perdagangan dan konferensi pers OJK bersama SRO.
Dalam seremoni tersebut, pasar modal meluncurkan dua inisiatif baru. Pertama, pemberian lisensi perdana Liquidity Provider Saham kepada PT Phintraco Sekuritas guna meningkatkan likuiditas dan kemudahan transaksi saham. Kedua, pengumuman partisipasi efek reksa dana dalam layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) untuk memperkuat likuiditas dan membuka peluang strategi investasi yang lebih beragam.
Dikutip Redaksi Kamis, 14/5/25, perayaan tahun ini juga diramaikan berbagai program edukasi dan sosial, seperti dukungan terhadap program pemerintah “Sekolah Rakyat”, Program Edukasi 30.000 Mahasiswa, Pencanangan Kampus Penggerak Literasi & Inklusi Pasar Modal, serta Virtual Trading Competition 2025 powered by IDX Mobile. Selain itu, SRO akan menggelar Capital Market Run sebagai ajang lari terbuka untuk masyarakat, memadukan olahraga, sosialisasi, dan edukasi pasar modal.
Baca juga :Penuhi Pasar Global, Kemenperin Pacu Kapasitas Produksi Kawasan Industri Morowali
Sejumlah agenda tahunan turut kembali hadir, antara lain Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT), Capital Market Summit & Expo (CMSE), Public Expose Live, CEO Networking, kompetisi konten media sosial, IFA International Conference, CSR, turnamen olahraga, serta kegiatan khusus jurnalis seperti Media Gathering dan lomba foto/artikel jurnalistik.
Baca juga :Tim Voli Vietnam Didiskualifikasi Dari Kejuaraan Voli Dunia, Ini Alasannya
Untuk program CSR, SRO mengalokasikan dana Rp2,4 miliar dari fee transaksi bursa dan jasa kustodian pada 8 Agustus 2025. Dana tersebut akan disalurkan untuk pembangunan infrastruktur kesehatan, penanganan stunting, penyediaan sarana pendidikan, dan donor darah di berbagai wilayah Indonesia.*