Connect with us


Keuangan

Pasar Modal Indonesia Dukung Percepatan Penurunan Tingkat Stunting di Sumatera Utara

GlobalReview-Dolok Sanggul – Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada Selasa, 4/7/23 melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia). SRO merealisasikan bantuan untuk mendukung percepatan penurunan tingkat stunting yaitu berupa alat antropometri serta Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Baca Juga : Usung Tema Power to Empower, Summarecon Kembali Gelar JF3 2023 Di 2 Lokasi Berbeda

Kepala Satuan Pemeriksa Internal KSEI, Gusrinaldi Akhyar, secara simbolis menyerahkan bantuan berupa 90 unit alat antropometri dan 100 unit SDIDTK kepada Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor. Seremoni penyerahan bantuan ini dihadiri juga oleh Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara, M. Pintor Nasution, serta Kepala Unit Komunikasi dan Informasi Publik KPEI Arief Setiawan yang juga sekaligus sebagai Koordinator CSR HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia.

Gusrinaldi dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pasar modal Indonesia di bidang kesehatan. “Bantuan ini diharapkan dapat mendukung peran pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, serta ikut serta dalam mencapai target prioritas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional bidang kesehatan di wilayah Sumatera Utara,”kata Gusrinaldi dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga : Terapkan ESG, ABM Investama Raih Platinum Plus

Dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia ini diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus 2022 dan 29 Desember 2022 sebesar Rp20,2 miliar, serta alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun sebelumnya sebesar Rp12,20 miliar. Selanjutnya, dana tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR di berbagai wilayah Indonesia.

Bentuk kegiatan CSR yang dilakukan antara lain penanaman pohon, pengadaan perahu sekolah, program anak sehat untuk pencegahan stunting, restorasi daerah pesisir termasuk pengembangan kapasitas masyarakat, konservasi pangan lokal, program pemberdayaan sampah, pengolahan dan kampanye sampah plastik, donor darah, bantuan ambulans, bantuan alat medis dan sarana kesehatan, serta perbaikan sekolah.

Baca Juga : HUT Ke-77, BNI Jadi Salah Satu Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Beragam kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal Indonesia, sekaligus sebagai bentuk komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya terkait bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi.

Selanjutnya, SRO secara rutin akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi penerima bantuan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Keuangan