Connect with us


Highlight

Tips Calvin Hartono, Antisipasi Gen 2 Lepas Dari Bayang-Bayang Founder Agar Usaha Tetap Bertumbuhkembang

Calvin Hartono beserta istri dan Pakar Kuliner, William Wongso/Foto: Istimewa

GlobalReview-Jakarta– Di dalam bidang usaha apapun, sejatinya bila telah dikenal di pasar, disukai konsumen dan bisa bersaing dengan kompetitor bahkan bisa memenangkannya dan berdiri kokoh hingga saat ini, tak dapat dipungkiri, semua itu berkat keberadaan sang pendiri (founder). Founder punya andil besar dalam pencapaian tumbuhkembang usahanya. Hingga pada akhirnya, sang founder memberikan estafet kepemilikan atau kepemimpinan usahanya kepada generasi kedua (Gen 2).

Baca Juga: BNI Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan Mulai dari Pemberian Sembako, Santunan, Hingga Mudik Gratis

Namun dibalik estafet tersebut, ada pertanyaan klasik yang sering muncul, mampukan Gen 2 itu menjalankan amanah yang diberikan founder, bisakah menjalankan usaha lanjutan tersebut dengan lebih sukses atau malah sebaliknya, jalan di tempat atau “tutup warung” alias bangkrut.

Menarik disimak adalah tanggapan Calvin Hartono, Gen 2 Gado-Gado Boplo yang menjawab pertanyaan anggota Great Friends Great Life (GFGL), Ricky Sen. GFGL merupakan komunitas pengusaha lokal skala UMKM yang selalu berbagi tips dan trik berusaha menghadapi tantangan.

Baca Juga:Fivelements Retreat Bali Ajak Tamu Ikuti Perjalanan Transformatif Kesehatan Holistik

Dilansir dari saluran komunikasi GFGL, Senin 8/4/24, menjawab pertanyaan apa kesulitan Gen 2, yang tidak dirasakan oleh generasi pertama dalam membangun bisnis. Calvin menjawab bahwa hal yang paling sulit adalah melepaskan bayang-bayang nama besar dari sang founder itu sendiri yang sudah lebih duluan berjuang dengan susah payah, membangun dari yang tidak ada, menjadi ada. Bayangkan dirinya adalah identik dengan perusahaannya.

Baca Juga:Pemerintah Buka Penyeberangan di Pelabuhan Tanjung Jangkar, Menko PMK: Untuk pangkas jarak ke pulau Sumbawa

“Lalu kita, Gen 2 gak kalah besar tantangannya karena “kudu” melanjutkan suksesi Gen 1 yang saat mereka berjuang tidak terlalu banyak pesaing dari produk yang sejenis. Kompetisi yang kita harus menangkan jauh lebih komplek dibanding saat founder merintis dulu,”kata Calvin.

Menjawab pertanyaan bagaimana supaya bisa lepas dari bayang-bayang generasi pertama, supaya bisnis yang di wariskan bisa 100 kali lebih besar dari yang di turunkan, Calvin mengatakan cara lepas dari bayangan sang founder adalah memberikan produk dan layanan yang benar-benar berbeda dan yang relevan bagi pelanggan yang ada saat ini.

Baca Juga:Ditjen Hubdat Atur Cara Muat Kendaraan Listrik di Kapal Penyeberangan

“Contoh (di Gado-Gado Boplo), gak mungkin kan, pelanggan kami yang para pejabat dan orang orang berpengaruh mau makan di Boplo jika masih stay di Gang sempit yang jorok dan panas (makanya transformasi pindah ke tempat yang lebih representatif seperti yang ada sekarang), “ungkap Calvin.

Dalam menjalankan amanah usaha dari founder, Gen 2 kata Calvin perlu mempelajari bagaimana membuat produk tetap relevan dibeli dan dicintai oleh Gen Z yang akan menjadi pelanggan kita di masa mendatang.

“Mengerti dan memahami cara berpikir, bertindak dan take action Gen Z adalah mutlak kita harus kuasai agar tidak tergerus zaman yang berubah dengan cepat,” pungkas Calvin. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Highlight