GlobalReview-Jakarta- Sepanjang semester I tahun 2023, penjualan produk properti (Marketing Sales) PT Summarecon Agung Tbk mencapai Rp1.6 triliun.
Angka ini terkoreksi sekitar 30 persen bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Sehingga, bisa dikatakan capaian angka itu baru 32 persen dari target hingga akhir tahun 2023.
Baca Juga: Bersama Jakpat, Danamon Lakukan Penelitian Khusus Minat Masyarakat terhadap Program Undian Berhadiah
Namun demikian berdasarkan analisa Mandiri Sekuritas di semester II tahun ini, Summarecon masih berpotensi untuk lebih baik dari sisi marketing sales. Pasalnya, Summarecon masih memiliki produk-produk properti yang berpotensi untuk merealisasikan targetnya.
Apalagi dari 16 produk properti yang dimiliki Summarecon akan diluncurkan tahun ini baru 6 saja yang ditawarkan ke pasar. Masih ada 10 produk properti yang belum diluncurkan.
Baca Juga: BNI Mobile Banking Berhasil Jaga Momentum Pertumbuhan di Era Digital
Karenanya, Mandiri Sekuritas tetap merekomendasikan untuk membeli saham Summarecon yang berkode SMRA. Bahkan saham Summarecon ditetapkan sebagai saham pilihan teratas untuk sektor properti. Target harganya sekitar Rp1.150, -.
Oleh karenanya, SMRA berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan kondusif yang bisa mendukung pertumbuhan industri properti di tanah air.
Baca Juga: UUS Maybank Indonesia Dukung Bisnis UMKM Berkelanjutan Melalui Panen Omset
Sehingga secara kumulatif target Rp 5 triliun di tahun 2023 dapat tercapai.
Saat ini industri properti berdasarkan kajian dari Kadin bersama Universitas Indonesia, sektor properti berkontribusi 14,63% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.*