Connect with us


Budaya

Negeri Seribu Megalit, Upaya Sulteng Tingkatkan PAD dari Sektor Wisata Selain Tambang

Sebagian besar megalitik berada di Taman Nasional Lore Lindu/Foto: ig@sultengvibes

GlobalReview-Jakarta-Dalam prespektif atau pandangan ilmu pengetahuan, situs megalith merupakan sebuah refleksi peradaban masa lalu yang kemudian hari (kini/masa datang) memberikan nuansa pandangan baru. Bisa dikatakan Megalit adalah simbol peradaban yang bisa menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Salah satu Provinsi yang banyak terdapat situs megalit adalah di Kabupaten Poso dan Sigi, Sulawesi Tengah. Tersebar di kawasan berbeda diantaraya di wilayah morfologi pegunungan telawi, Lembah Napu, Lembah Behoa, Lembah Bada, Lembah Palu dan Danau Lindu.

Baca Juga : Komitmen Terapkan ESG, CKB Logistics Terus Berinovasi Membangun Bisnis Berkelanjutan

Sebagian besar megalitik berada di Taman Nasional Lore Lindu yang secara keseluruhan berdasarkan penelitian berjumlah 3.000 situs megalit. Albertus Christian Kruyt dan Nicolas Adriani, dua peneliti dari Belanda dan Amerika yang pertama kali melaporkan peninggalan budaya megalitik ini dalam buku “Van Poso naar Parigi en Lindoe” pada 1898.

Situs megalit hanya ada di Sulawesi Tengah dan Pulau Paskah Samudera Pasifik dan berdasarkan rekomendasi Tim Rekomendasi UNESCO, patung-patung megalit yang berada di Sulteng diperkirakan berusia 3.000 tahun sebelum Masehi, bahkan peradaban ini dianggap lebih tua dari situs Megalit Xien Khuang yang berada di Laos. Situs di Sulteng memiliki nilai budaya kategori universal dan memberikan kesaksian unik.

Baca Juga : Beasiswa PMDSU, Mencetak Generasi Cerdas Berkarakter untuk Indonesia Maju

Terkait hal tersebut dan potensinya yang begitu besar, dilansir dari akun instagram @sultengvibes, beberapa waktu lalu Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, mencanangkan daerahnya berjuluk Negeri Seribu Megalit. Nama ini menunjukkan potensi wisata Sulteng karena memiliki situs bersejarah tersebut sehingga ke depan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga didapat dari sektor wisata selain tambang batu dan lainnya. Pencanangan ini akan membuat Sulteng tak hanya dikenal sebagai daerah tambang dan ekonomi. Tapi dikenal pula sebagai daerah yang punya peninggalan peradaban masa lalu yang luar biasa, warisan megalitikum.

Baca Juga : Kriteria Desain Rumah Impian a-la Summarecon Bogor, Kuat dan Nyaman

Langkah Rusdy Mastura mencanangkan daerahnya sebagai “Sulawesi Tengah Negeri seribu megalit” atau Land of a thousand megaliths adalah sejalan dengan permintaan Presiden, agar masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) menyusun rencana induk (masterplan) penataan daerah dan juga penamaan yang memiliki visi dan dapat menunjukkan keunggulan dari setiap daerah sebagai suatu keunikan.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Budaya