Connect with us

Kesehatan

Bertepatan Agenda WAAW 2023, RSCM Gelar Seminar dan Lokakarya

Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto saat acara Seminar dan Lokakarya bertepatan dengan agenda World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) di RSCM, Jakarta. (foto: ist)

GlobalReview-Jakarta – Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan resistansi antimikroba, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), melaksanakan acara seminar dan lokakarya pada Rabu 22 November 2023 di Gedung A lantai 8 RSCM, Jakarta. Kegiatan ini bertepatan dengan agenda World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang merupakan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran akan resistansi antimikroba di seluruh dunia.

Baca juga: Sejumlah Negara Tertarik Pelajari Program JKN yang Dikelola BPJS Kesehatan Indonesia

“Resistansi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) merupakan masalah besar di dunia kesehatan karena membuat infeksi lebih sulit untuk diobati. Bakteri yang resistan terhadap banyak obat (multi-drug resistant) menyebabkan infeksi yang bahkan jauh lebih sulit untuk diatasi dengan antibiotik yang tersedia,” ujar Ketua Komite Pengendalian Resistansi Antimikroba (KPRA) Kemenkes, dr Anis Karuniawati.

Menurutnya, resistansi antimikroba berpotensi merugikan perekonomian nasional dan sistem kesehatan karena berdampak pada produktivitas pasien atau caregiver karena lamanya rawat inap di rumah sakit serta pengeluaran finansial untuk perawatan yang mahal dan intensif. Selain itu, AMR juga mengancam
pertanian, ketahanan pangan, dan pembangunan sosioekonomi sehingga
menimbulkan kekhawatiran global.

Baca juga: Menko PMK Dampingi Wapres Pimpin Rakornas Percepatan Penurunan Stunting

Lebih lanjut dr Anis mengatakan antimikroba baru sangat dibutuhkan, namun pada saat yang sama praktik
penggunaannya juga perlu untuk diperbaiki. Pemerintah Indonesia telah
menerbitkan beberapa peraturan yang berhubungan dengan pencegahan dan
pengendalian AMR. Diperlukan tindakan yang terkoordinasi antar berbagai sektor untuk mengatasi masalah AMR.

Organisasi dunia yaitu the Food and Agriculture Organization (FAO), the United Nations Environment Programme (UNEP), the World Health Organization (WHO), dan the World Organisation for Animal Health (WOAH) melalui World Antimicrobial Awareness Week (WAAW), yang merupakan kampanye global, meningkatkan kepedulian pada masalah resistansi antimikroba di seluruh dunia.

Baca juga: Kemenkes Gelar Upacara Peringatan HKN ke-59 Tahun 2023

Acara ini diadakan setiap tahun sejak tahun 2015 dan ditetapkan tanggalnya pada tanggal 18 – 24 November dengan tema tahun 2023 ini adalah “Bersama mencegah resistansi antimikroba”.

Di Indonesia, strategi nasional untuk mengatasi AMR diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No 8 Tahun 2015 yang mengamanatkan rumah sakit untuk
membentuk komite pengendalian AMR sendiri. “Pengendalian resistansi
antimikroba dicapai melalui penggunaan antibiotik secara bijaksana dan
peningkatan kepatuhan terhadap tindakan pengendalian dan pencegahan
infeksi. Kurangnya kesadaran terhadap program pengendalian AMR merupakan suatu tantangan dalam implementasi program di banyak rumah sakit” terang Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto dan juga selaku pengawas acara WAAW yang diselenggarakan oleh RSCM, Jakarta.

“Seminar dan lokakarya ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran
dan kepedulian pada pentingnya pencegahan penyakit infeksi dan
penggunaan antimikroba yang bijak di kalangan masyarakat umum, tenaga
kesehatan, pemangku kepentingan, dan pembuat kebijakan untuk memperlambat perkembangan dan penyebaran infeksi yang disebabkan mikroba yang resistan terhadap obat” tutup dr. Supriyanto. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kesehatan