Connect with us


Keuangan

Sido Muncul (SIDO) Rencana Bagikan Rasio Dividen Hingga 90%

SIDO merupakan produsen produk jamu tradisional dan farmasi/Ilustrasi Pixabay

GlobalReview-Jakarta-PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berencana akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya untuk tahun buku 2023 dengan rasio hingga 90%. Hal ini dikatakan Direktur Keuangan perusahaan yang berkode emiten SIDO, Leonard dalam paparan publik, Rabu, (29/11/2023).

SIDO secara rutin membagikan dividen kepada pemegang saham sebagai bentuk tanggungjawab dan mengikuti aturan yang berlaku karena kinerja usaha yang baik. Dalam setahun ini SIDO telah membagikan dividen sebanyak 2 (dua) kali, yang dijadwalkan April dan November dengan dividend payout ratio (DPR) berkisar 85%-90% dari laba bersih.

Baca Juga: 48 Tahun Perjalanan Summarecon Membangun Kehidupan Inspirasi dan Menjadi Teman Sepanjang Waktu

“SIDO sangat rajin untuk membagikan dividen, biasanya kami membagikan dividen itu di atas 85% atau di atas 90%. Bahkan dua tahun lalu kalau tidak salah kami bagikan sampai 100%,”kata Leonard.

Leonard juga mengatakan dividen interim tahun buku 2023 yang dibagikan pada 20 November 2023, senilai Rp12,6 per saham atau senilai total Rp378 miliar kepada pemegang saham. Dasar pembagian dividen interim SIDO tersebut kata Leonard salah satunya yaitu adanya laba bersih mencapai Rp448,10 miliar pada semester I/2023.

Baca Juga: The PKS DPR RI Fraction Visits UN Human Rights In Switzerland to Vote For Palestinian Independence

Biasanya, SIDO membagikan dividen sebanyak 2 (dua) kali, interim dividen dan final dividen. “Interim di bulan November kemarin dan selanjutnya sekitar di bulan April,” ungkap Leonard.

Estimasinya, pada April 2024, SIDO berencana akan membagikan dividen final kepada pemegang sahamnya untuk tahun buku 2023.

Baca Juga: KAI Tambah 34 KA untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru, Tiket Sudah Dapat Dipesan

Dalam paparan disebutkan berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2023 capaian penjualan SIDO pada kuartal III/2023 senilai Rp2,36 triliun, turun sebesar 9,66% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Turunnya nilai penjualan ini dipicu oleh lesunya penjualan segmen jamu herbal dan suplemen yang merosot hingga 12,13% yoy menjadi Rp1,45 triliun, turunnya penjualan segmen makanan dan minuman sebesar 2,64% yoy ke Rp820,39 miliar, dan anjloknya nilai penjualan segmen farmasi sebesar 25,55% menuju Rp85,41 miliar. 

Setelah diakumulasikan dengan berbagai beban dan pendapatan lain, SIDO kata Leonard mencatatkan laba bersih kuartal III/2023 sebesar Rp586,57 miliar atau terkoreksi sebesar 18,58% yoy. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2023, SIDO memproyeksikan keuangan mengalami penurunan 10% yoy baik dari sisi penjualan maupun laba bersih.

Baca Juga: Instran: Damri Layani Transportasi di Kawasan 3TP dan 330 Rute Trayek Perintis

Penurunan ini disebabkan, lemahnya daya beli masyarakat pada kuartal III/2023 akibat kenaikan harga beras hingga 20%, yang kemudian menyebabkan peningkatan inflasi pangan di periode tersebut.

“Kami targetkan untuk tahun 2023 memang melihat pelemahan daya beli di masyarakat secara menyeluruh. Penjualan kami targetkan masih turun 10% dan laba bersih juga turun 10%,”jelas Leonard.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Keuangan